Kalau hidup ini kembali dirunut ke belakang, begitu banyak hal
yang ingin diperbaiki. Sebab begitu banyak kesalahan yang sudah dilakukan,
begitu banyak dosa yang tentunya sudah dicatat dengan rapi. Ada banyak
penyesalan yang sering dialami, ada begitu banyak kebaikan yang terlewatkan.
Setiap hari, seiring waktu. Kebaikan yang berbuah pahala belum
tentu bertambah sedangkan dosa-dosa itu hampir dipastikan bertambah setiap
hari. Maka, adakah waktu untuk kita bercanda barang sebentar dalam hidup ini
Pemikiran seperti itulah yang melatarbelakangi rangkaian
rencana-rencana kebaikan yang ingin dibangun saat ini. Kebaikan yang bisa hidup
meski umur manusia telah habis. Kebaikan yang terus mengalir meski jasad sudah
dimakan cacing tanah. Biar habis tenaga, biar lelah pikiran, benar-benar tidak
ada waktu untuk bersenang-senang mengingat kematian bisa datang kapan saja
tanpa permisi.
Maka, kebaikan itu harus segera diwujudkan!
Tidak peduli bagaimana orang terpukau, tidak peduli bagaimana
orang memuji, tidak juga peduli dengan yang mencaci. Sebab, tidak semua orang
di dunia ini memahami bahwa setiap orang memiliki dunianya masing-masing. Dunia
yang tenggelam menjadi masa lalu, menjadi kenangan, dan dunia yang juga menjadi
masa depan.
Karena secara nyata, kita sadari bahwa kita tidak akan pernah
bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki keadaan, maka sudah sebaiknya kita
segera turun tangan untuk melakukan kebaikan guna memperbaiki apa yang sudah
terjadi. Biar bila nanti Tuhan menimbang kebaikan kita, itu lebih banyak
daripada dosa kita. Biar bila nanti kita sudah tiada, tidak ada penyesalan di
sana.
Benar-benar tidak ada waktu untuk bermain-main. Karena waktu
terus bergerak, sedangkan kita tidak tidak pernah tahu kapan itu berhenti.
Semoga Allah memberikan waktu untuk kita semua, anugerah yang paling sering
kita lupakan dan syukuri bahwa Allah masih memberikan waktu untuk kita
melakukan banyak kebaikan. Akankah
kita siakan.
Repost: Kurniwan Gunadi.
0 komentar:
Posting Komentar