Sambil nungguin unduhan pustaka pendukung skripsi, aku sekalian blog
walking. Kalau nggak ke annisast, gracemelia, innnayah, atau bandungdiary. Suka
dan betah aja blog walking ke blog-blog ini, mereka ini
perempuan-perempuan milenial nan multitalent yang sometimes remember me untuk
tetap ngeblog, nulis, atau menyelesaikan skripsi tapi nggak lupa untuk tetap
hidup waras dengan menjalankan hobby seperti fotografi, kulineran, painting,
dan lain-lain. Empowering woman. Karena simple ways kayak gitu, bisa bikin
perempuan-perempuan lain di luar sana berdaya dan produktif.
Sejak menulis blog dari 8 tahun yang lalu
(tapi aktifnya baru 5 tahun yang lalu sih), terus resmi jadi penulis novel (meski
anak-anak), dan banyak membagikan cerita di facebook, twitter, juga ask.fm
(now, instagram), jujur, aku kayak banyak dapat pesan pribadi yang bilang “inspiratif
banget” sih. Dan tidak dipungkiri kalau aku senang! :D ya senang saja, karena
sharing dan curhatan aku selama ini diapresiasi banyak orang. Dan aku sangat
berterima kasih :’)
Meski belum kayak mereka yang
pengalamannya udah buanyak banget, mulai dari mengurus anak, suami tapi tetap
produktif, belum lagi ada yang kerja jadi jurnalis, menjadi ibu dari seorang
anak berkebutuhan khusus, keren banget. Dan aku masih jauh lah dari itu semua.
But, i will get there. Karena bener tuh
kata kak annisast, aku kan bukan pendiri GoJek, pemilik Google, atau penerima
Nobel yang bisa bikin sesuatu yang gimana gitu buat orang lain. Tapi, siapa tau
sharing yang aku tulis di blog bisa bermanfaat ya kaan. Lagian, ketika kita mau
menginspirasi nggak harus kok secerdas Einstein atau seinovatif Steve Jobs.
Dimulai dari hal kecil, aku kira semua orang waras bisa melakukannya selagi
dibiasakan. Gimana caranya?
Be nice.
Ilmu yang aku dapat karena pengalaman
pribadi sih. Selain itu, aku menyadari dan merasakan betul kalau perbuatan baik
akan dibalas dengan kebaikan juga dari ayat al-quran (Ar-Rahman ayat 60). Dulu,
aku tuh suka nggak ngerti sama orang yang dibaikin tapi malah bales dengan
kejahatan. Tapi semakin dewasa, kita kan semakin mikir ya. Ya, emang manusia
begitu, makanya kalau sudah melakukan kebaikan, yang aku lakukan sekarang agar
nggak kecewa ya lower expectations.PR banget buat aku untuk melakukan ini tapi
tetap harus be nice. Lagian apa sih untungnya marah-marah? Benar sih kata si
Abang, kalau perempuan itu marah-marah lebih banyak nggak mutunya. Dibilang
begitu, aku tersinggung dong hahaha. Apalagi kalau dibilang marah marah nggak
mutu kita dianggap hiburan buat kaum lelaki. Get it? Nyebelin kan? Daripada
maksud hati marah buat narik perhatian nggak sampai, jadi sampai sekarang aku berusaha
buat lebih kalem aja sih.
Tapi, emang berbuat baik ke semua orang
emang nyenengin sih. Bilang terima kasih ke ibu warteg, ke abang gojek, senyum “tulus”
kalau ketemu dosen, adik tingkat, OB di kampus. Beneran sehappy itu! Tapi kalau
level kamu lebih tinggi, boleh kok dengan sering-sering memberi pujian. Entah
itu kepada mbak indomart, mbak yang jualan your tea, penjaga parkir di tempat
makan, semuanya dipuji dengan entah warna jilbabnya yang lucu, mukanya yang
lebih cerah dan bahagia, terus senyumnya yang berseri-seri.
Mendengarkan dengan baik dan merespon
dengan antusias.
Setuju kan nggak semua pembicara yang
baik bisa jadi pendengar yang baik juga? Sebenernya seni mendengarkan dengan
baik penting banget bukan hanya untuk hubungan orang tua dan anak, tapi juga
pasangan dan pertemanan. Nggak enak kan kalo punya temen ngobrol yang flat. Ya
sebisa mungkin antusias lah.
Oh iyaa? Masaa? Wah baru denger!
Meski nggak mudah sih, apalagi kalau lagi
kesel wkwk. Maunya pasti ngedebat mulu. Udah gitu pasti jadinya ngegas
padahal hanya masalah yang terkadang sungguh receh. Aku masih belajar sih wkwk.
Abisnya suka kesel sama orang yang ngotot. Hehehe. Tapi kalau kayak gitu gimana
bisa jadi orang yang mengispirasi kalau nggak usaha untuk diem mah.
Akui kekurangan diri
Benaran ini nggak susah, tapi masalah
percaya diri dan gengsi aja sih. Yaudahlah, akuin aja kita juga pernah
frustasi, pernah depresi, pernah ngerasain sakitnya ketika jatuh, pernah
lebam-lebam. Sekarang ya ngaku aja, nggak punya duit makan di mcd tinggal makan
di angkringan. Terus juga terus terang meski proposal udah beres, harus ada
harga yang dibayar dengan tangis, atau mungkin dengan bully an orang. Orang
tetap appreciate ternyata, ya karena itu semua manusiawi.
Kalem
Nah, kalem. Belajar dari sejak menginjak
umur 18 tahun. Lol. Gampang-gampang susah. Kadang so nais kadang bringas. Tapi
intinya nggak perlu lah marah marah sekarang, udah capeeek energi abis. Udah
nggak ada energi aku tuh buat marah marah. Mending sekarang ngalah aja, kalau
enggak nunggu besok buat diobrolin. Kalau malam udah capek, masuk angin, laper.
Yowis tinggal tidur.
Sharing
Ini sih yang paling penting. Sharing is
caring itu benar banget. Nyatanya aku juga mulai ngerti antara sharing sama
pamer karya. Tapi sih yang jadi note disini, pamer karya tidak salah dan sangat
diperbolehkan (terserah mau setuju apa enggak ya) wkwk. Kalau pamer makanan
atau bepergian, nah kalau aku sih punya batasan dan prinsip membagikan hal-hal
seperti ini.
Just focus on your goal.
Pokoknya ini nih yang jadi pedomanku.
Bagiku, orang-orang yang nggak rese dan nggak gampang nyinyirin hidup orang
lain itu inspiring banget! Ya udahlah ya, mari fokus ngerjain skripsi, fokus
bahagiain orang tua. Intinya fokus ke hidupnya tanpa menyakiti hati orang lain
entah sengaja atau tidak sengaja.
Sama aja kaya orang yang kita punya
pandangan apapun terus dia juga punya pandangan yang berbeda, its ok to be
different, dan santai-santai aja tuh, nggak baper dan tetap berteman sama kita.
Yaudah gitu aja. Wkwk.
So be nice, you never know, whether you try not, you
can inspire others, too! (annisast 2018)
0 komentar:
Posting Komentar