Berkat nge-les
kemarin, aku jadi dapat inspirasi menulis malam ini. Adik-adikku menanyakan
tentang pertanyaan-pertanyaan kritis nan manis, saking manisnya aku sampai mau
nangis dan tak lupa untuk menuliskannya.
“Ibu, ibu guru… ibu guru… kok buah namanya rambutan
ya? tapi ga punya alis, ga punya mata juga?”
Hah? Ucet nih
anak lucu banget kan
nanyanya. Aku abis itu langsung benar-benar nge-compare adik adikku waktu di kampung sama adik-adikku disini. Biasanya
kalo disana, aku yang cerita panjang lebar. Tapi, rabu kemarin, ngajar mereka
dengan durasi waktu 3 jam, capeknya full. Karena selain belajar, mewarnai, main
lego, dan lain-lain. Mulut lucu adik-adikku itu benar-benar ngeluarin
pertanyaan yang ga terduga-duga! Benar-benar soak deh.
Untungnya
semua orang tau kan
ya, Nabil itu orangnya jago ngarang dan ngeles kaya bajaj :v jadi aku jawab aja
apa yang ada di otakku:
“Ih, sayang… ya gak donggg… nanti kalo punya
alis namanya alisan, kalo punya mata namanya mataan. Kan seperti durian,
rambutan itu, Nak. Durian banyak durinya. Rambutan pun buahnya banyak yang
berdiri kaya rambut.. lagian emang kamu mau makan rambutan yang punya alis sama
mata.Ihhh serem kan,
Nak. Kalo punya mata sama alis kan kaya manusia, nanti rambutannya bisa jalan.
Ihhh serem…”
Pulangnya
aku memilih berjalan kaki. Bukan ga punya uang atau apa. Tapi memang ga ada
angkot yang lewat daerah rumahku dan aku juga lagi pengin jalan. Selama di
perjalanan, aku berpikir, kenapa ya mereka kepikiran begitu?
Ahaaa! Terus
aku ingat!
“Gusti Allah, jangan-jangan ini nih balasan
kepada diriku yang kritis abis pas masih kecil sampe SMA kemaren ya.
Jangan-jangan mereka yang ditanyain pertanyaan-pertanyaan gak pentingku, pada
berdoa supaya Nabil dibalas dengan pertanyaan-pertanyaan kritis yang
memusingkan kepala!”
Fix! Mereka
ADALAH ORANG-ORANG YANG TERDZALIMI *sehabis membaca ini pasti mereka tertawa
jahat*
Pulang-pulang,
tasku terasa berat dengan hadiah-hadiah manis dari adik-adikku ini. Pertanyaan-pertanyaan
mereka masih menggaung-gaung di hati dan pikiranku:
“Ibu, kalau bayi itu munculnya dari mana? Dari
tangan dulu atau perut dulu?”
“Kakak, kakak itu orang apa sih? Kok bahasanya
bisa campur-campur. Kakak lahir di Cina, gede di Indonesia ya?” *sehabis
mempraktikan pengucapan bahasa mandarin, terus adik-adik pada ngakak dan ketawa
ketiwi*
“Kata kakak, canary dibaca ceneri soalnya a kan dibacanya ei kak. Tapi
kok, hamster ga dibaca hemstir, kan
kalo e dibaca i kak!”
Mati
gue!!! Gimana ngejelasinnya??? @_@
Ga bisa
sembarangan lah. Wkwkwk…. Duhhh… ya Allah… emang deh, harus jadi wanita cerdas
ini mah! Sembari jalan juga, kepalaku muter muter mikir sambil ngedumel:
“Ih,
kenapa sih mereka nanya begitu. Kok pusing ya… Ahhhh, mati gue… belom punya
anak aja udah dibales nih gue!”
Terus
tiba-tiba aku ngebayangin, anakku nanti mempertanyakan lagu Ambilkan Bulan Bu, yang ini:
Ambilkan bulan bu..
Ambilkan bulan bu…
Yang selalu bersinar di langit…
Nanti anakku
nanya lagi “Loh, mama mau ngambil bulan? Loh,
emang mama bisa? Mama kan
bukan astronot! Mama kok lagunya ngaco! Mama disuruh jadi astronot ya! Gak mau…
gak mauuu!!!”
Atau lagu
Bintang Kecil,
Bintang kecil,
Di langit yang biru,
Amat banyak menghias angkasa,
Aku ingin terbang dan menari,
Jauh tinggi ke tempat kau berada.
Kemudian
anakku bertanya; “Mama, kok bintang
kecil? Yang aku tau dari buku, bintang kan
besar ma. Lagian bintang kan
bisa dilihat pas malam aja. Ga bisa diliat pas langitnya biru kan, Ma?”
Dan yang
terakhir, lagu Pelangi Pelangi,
Pelangi pelangi,
Alangkah indahmu,
Merah kuning hijau,
Di langit yang biru,
Pelukismu agung, siapa gerangan?
Pelangi pelangi… ciptaan Tuhan!
Dengan
kritisnya dia bertanya: “Mama, kok anak
itu masih bertanya lagi sih. Kan sudah disebutkan, masih nanya lagi siapa yang
menciptakan. Itu kan ada, Ma. pelukismu Agung, berarti yang bikin si Agung ya,
Ma?
GAK
KUKU!!!!! Aduh, ga kebayang deh guee…
*ucing
pala princess*
2 komentar:
ada lagi nih kalo anak kamu nanya...
anak kamu lagi dengerin lagu anak kecil yang "Abang tukang bakso".
liriknya :
Bakso bulatseperti bola pingpong
kalo lewat membikin perut kosong
Jadi anak jangan kau suka bohong
Kalo bohong digigit kambing ompong
trus anak kamu nanya ke kamu. "Mah, kan kalo digigit kambing ompong ga sakit. kan dia ga punya gigi".
hayo, kamu mau jawabnya gimana nanti ? :D hehehe
Wkwkwkwk bener juga yaa ziii huhuhuhu *ucing pala Nabil* 😄😄😄
Posting Komentar