Jujur.
Gerak jemariku sempat terhenti ketika sudah bertatap-tatapan dengan laptop.
Sudah duduk manis dan siap menulis tapi tiba-tiba aku merasa bingung. Bukan bingung
tidak ada ide. But, I confused what the
flowers will I write about? He he he.
Semalam
aku sampai begadang. Kira-kira bunga apa dulu ya yang akan aku tulis di hari
pertama bulan Juli? Aku memikirkan tentang sakura, anyelir putih, dandelion,
dan edelweis. But, I feel it’s unsuitable
moment kalau menulis tentang bunga-bunga itu.
Aku ingin
bunga yang khas. Berkarakter. Dan memiliki makna yang (tentu) mendalam. Lalu
aku ingat;
Kenapa tak
aku coba tulis tentang bunga kelahiran bunga Juli?
Apa itu?
Delphinium! Ya. delphinium yang indah, menawan, dan eksotis dengan warna birunya.
Aku akan menulis tentang delphinium di kisah keajaiban bunga yang keenam.
Bulan Juli
menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh sebagain besar kelulusan SMA tahun ini,
bahkan lulusan tahun lalu dan 2 tahun lalu pun ada. Pasalnya, tanggal 9 nanti
kami akan melihat dan mengetahui hasil dari perjuangan kami.
Berhasil
atau berhasil tapi harus tertunda atau malah ada rencana Allah yang lebih baik
untuk kami?
Entahlah. Semua
harap pasti telah dibungkus bermacam-macam usaha dan doa yang telah kami
lakukan. Kami sadar, kamilah pejuang sejati itu.
Sungguh.
Bukan hanya harus merenggang otak lebih lama dan lebih sering dari mereka yang
sudah mendapatkan tempat melanjutkan pendidikan. Tapi kami harus melanggengkan
doa lebih banyak serta kesabaran yang luar biasa untuk itu.
Belajar
lebih lama. Doa lebih banyak. Tekanan batin juga sudah kami rasakan.
Faktanya,
kami sering memegang hati supaya tidak down
diawal. Karena jika kami menyerah, pupuslah harapan kami.
Belajar
bahkan setelah UN selesai. Berdoa dan berharap. Dan pasti harus rela melihat
kebahagian teman-teman kami yang sudah dapat PTN bahkan sudah mulai kuliah.
Intinya,
aku tidak bisa menggambarkan lebih jelas, bagaimana perasaan menjadi salah satu
dari ratusan ribu pejuang SBMPTN, selain bangga dan haru. Serius deh.
Keluar
dari ruang ujian, rasanya dadaku dipenuhi rasa syukur karena selama ini Allah telah
menguatkan langkahku sampai jauh seperti ini. Masih diberikan kesempatan
berjuang itu rasanya so prouuud.
Ditambah kenal banyak teman seperjuangan :3 *bukan modus kok*
Karena aku
yakin, ini hanya masalah Allah mengkotak-kotakkan rezeki. Mungkin Allah mengira
kita lebih mampu berjuang di SBMPTN. Mungkin juga Allah mengira kalau kita
lulus SNMPTN kita menjauh dari-Nya dan malas belajar lagi.
Intinya keep positive thinking itu penting sekali! Karena selain kita tetap berhusnodzon
sama Allah, Allah akan berikan semua yang terbaik dan terindah. Benar deh, aku
sudah ngerasakan pas lolos ujian mandiri Politeknik Negeri Jakarta kemarin.
Aku bahkan
hanya berusaha belajar dengan kemampuanku yang terbaik, mempersembahkan doaku
yang terbaik, dan terakhir memenuhi hatiku dengan keyakinan kepada Allah. He will answer all my prays.
Dan, aku
merasa Allah bahkan lebih dekat daripada urat nadi. Allah suka hamba-hambanya
yang meminta.
Satu
pelajaran yang dapat aku ambil. Selayaknya kita tak perlu merisaukan masa
depan. Karena masa depan memang tidak ada yang pernah tahu. Hal yang harus kita
lakukan hanya terus mengupayakan untuk menyiapkan masa depan dengan sebaik-baik
usaha dan doa.
Kelak,
jika kita sudah mengupayakan semuanya. Kita akan melangkah tanpa beban. Seperti
makna bunga delphinium yang
melambangkan kehidupan yang dijalani tanpa beban. Sebab jika kita terus
mengupayakan hal yang seharusnya bukan untuk kita, itu sama saja seperti membunuh
jiwa kita secara perlahan-lahan.
So, terus berjuang, para jagoan! :D
0 komentar:
Posting Komentar