Jumat, 09 Oktober 2015 0 komentar

To be productive is to be consistant.

Hallo!

Akhirnya setelah sekian lama tidak pemanasan di keyboard laptop :’) hari ini aku memutuskan untuk menulis, lho! ((atau lebih tepatnya memaksa diri menulis)) lagi kali yaa! :’) Sedikit sedih dan agak menyesal juga, setelah mengumpulkan semua niat untuk menulis blog setidaknya seminggu sekali dan memulai untuk menulis (lagi) novel-novel yang ditargetkan selama TPB ini setidaknya ada 2 buku yang aku selesaikan. Tapi nyatanya aku ingkar dengan komitmenku sendiri.

Sebelumnya aku berpikir, setelah aku masuk IPB, aku mengira akan menerima paket berisi seserahan aplikasi yang berbentuk seperangkat alat sholat paket-paket baik semacam tombol better management times yang tinggal kutekan kapanpun aku mau untuk bisa meng-upgrade automatically diriku supaya lebih bijaksana dalam memanfaatkan waktu. But, phewww… self discipline itu memang sesuatu ya -,-

Contohnya kemarin pas malam Senin, ketika ada social gathering gedung asramaku, aku memang sudah membawa buku untuk belajar karena besok ada kuis. Tapi setelah menemukan temanku yang memprovokasi dengan membawa novel Dilan punyanya “Surayah” Pidi Baiq akhirnya mataku nakal dan jelalatan mau baca (berhubung itu novel yang sudah kucari dua kali ke gramedia tapi selalu sold out). Dan ujung-ujungnya aku baca novel Dilan sambil beleleran ingus dan air mata karena ending dari ceritanya Milea malah meninggalkan Dilan, Bandung, dan (akhirnya) menikah bukan dengan lelaki romantisnya, Dilan. Ugh, kalau Dilan ada di dunia nyata, dia sudah kucubiti karena saking gemasnya. Bayangkan deh, dia berkata kepada Milea;

“Milea, kamu cantik. Tapi aku belum mencintaimu. Mungkin nanti sore. Tunggu saja.”
                                   
Aduuhh, sok mangga bayangkeun sodara-sodara, apa yang akan kamu lakukan untuk menghadapi lelaki seunik Dilan ini? Ketika jadian, traktirannya gorengan Bi Eem sambil menulis dan menandatangani surat bermaterai sebagai ikrar perjanjian perasaan antara Milea dan Dilan. Deeeeuuuuhhh… kocak tapi so sweet :’D

Oke, continue to this…

Tuhkan aku malah mem-provokasi baca novel Dilan untuk melupakan sifat burukku menunda waktu, ahahaha :D ya jadi ujung-ujungnya aku belajar pagi harinya. Alhamdulillah nggak terlalu belepotan karena sebelumnya aku sudah menyicil belajar :”)

Kebetulan dua minggu ini aku sedang berkutat dengan  rutinitas baruku yang cukup menguras energi, pikiran, dan (batin) juga kali ya :’) memasuki minggu keempat, kelima, dan keenam kuliah, biasanya kami sebagai anak-anak kuliah disibukkan dengan kuis-kuis sebelum UTS gitu, belum lagi tugas dan laporan praktikum, belum lagi, kita harus mengulang materi yang subhanallah ekspressnya minta ampun. Disini aku sama sekali dilarang nge-down, padahal ada aja sih masalah yang dihadapi, semisal ada masalah keluarga, masalah sama temen, nilai-nilai yang menurun, badan yang kurang fit karena seharian beraktivitas, atau kecapean dan yang lain-lainnya. Intinya kita nggak boleh sampe terlalu baper gitu deh. Tapi jangan jadi orang yang gak baperan juga ya! Terkadang sifat baperan itu bisa mengindikasikan kamu punya perasaan atau enggak lho! :p

Okay, back to the problem…

Teman-teman, tau nggak sih inti dari terlaksananya semua aktivitas dan yang memegang kehidupan kita secara penuh tanpa ada yang mempengaruhi itu apa?

Kalau menurutku, semua itu bergantung kepada kekonsistensian kita memegang prinsip. Contoh sederhananya seperti ini, misalnya kita ingin sekali hidup teratur dengan hasil yang memuaskan. Pasti dong untuk mendapatkan hal tersebut  harus ada sesuatu yang kita dikorbankan?

Ya, benar sekali. Sesuatu yang kita korbankan itulah yang harus kita jauhkan sejauh mungkin atau mungkin (ditunda) lebih dulu kali ya, supaya kita tetap fokus terhadap pekerjaan yang sedang kita lakukan. Seperti sebelumnya, aku pernah bercerita tentang distraksi-distraksi pengganggu belajar, atau ketika kamu mau fokus banget tapi temanmu sendiri menjadi the biggest distraction karena nggak satu visi dan satu misi dengan apa yang kamu harapkan dan kamu cita-citakan, kamu disarankan untuk bilang baik-baik deh ke temanmu kalau kamu juga punya mimpi yang harus kamu kejar. Ingat ya, bilang baik-baik! :) jangan sampai terkesan kamu ngejauhin dia.

Atau bisa juga kamu menon-aktifin handphone kamu sewaktu belajar. It’s your biggest distraction isn’t it? :p bisa juga kamu umpetin di bawah bantal , dikunci, di lemari, atau apapun itu bisa membantu kamu menjalankan aksi konsisten terhadap diri kamu sendiri.

Dan tulis deh besar-besar dalam langit-langit tempat tidurmu, di dinding-dinding kamar tidurmu, dan tempat-tempat eyes strategic berisikan mimpi-mimpi kamu, jadwal harian kamu, apa yang pengin kamu capai dalam waktu dekat, dan tentu what should you do untuk mimpimu tersebut. Semangatmu akan terdongkrak ketika kamu melihat itu.

And, the most important is…..

DISCIPLINE!!!!

Duh, nyebutnya juga aku agak (ngeri) ahaha :’) karena aku sendiri belum bisa menjalankan dengan sepenuh hati dan konsisten. Contohnya, pas pulang kuliah seharusnya aku mandi, nyuci, terus ngejemur baju. Nyucinya udah tapi masalahnya ada penyakit mager abizzzz yang menjangkiti diriku untuk menjemur baju karena harus turun ke bawah ahahaha :’D akhirnya ngejemurnya telat, keringnya telat, nyetrikanya pun telat. Nah, waktu yang seharusnya aku gunain buat melakukan hal berguna lainnya harus terpakai untuk menyetrika baju sehingga jadwal-jadwal yang sudah kususun bergeser dan berubah waktunya :’) sekarang aku lebih menghargai waktu karena dua puluh empat jam bagiku serasa kurang. sampai-sampai waktu untuk mengobrol, menelpon, atau membeli pulsa harus ku-agendakan secara khusus supaya tidak mengganggu waktu belajar, waktu membaca buku, waktu menulis, dan bahkan waktu yang harus kuluangkan untuk mengaji.

Lalu, apa gunanya tulisanku ini?

Selain supaya “memaksa” diriku untuk menulis (kembali). Hal yang ingin kutekankan adalah membuat diriku sungkan untuk berleha-leha dan melewatkan waktu begitu saja, begitupun dengan membuat diriku malu jika melanggar kekonsistensian dalam segala hal. Karena aku telah menulis you can write about anything, so this is me writing about anything and realize that to be productive is to be consistant. And, I apologize for many unproductive days. Tapi intinya, pesan yang ingin aku sampaikan dari tulisan ini adalah ketika kamu ingin jadwalmu teratur dan mempunyai hari-hari yang produktif mulailah untuk keras, disiplin, dan kenali distraksi terbesarmu. Setelah itu KONSISTEN. Because like I said before; to be productive is to be consistant.
 
;