Jumat, 01 Juni 2018 0 komentar

#LelakiHarusTau: Berapa sih Budget Makeup Perempuan?

Eh tumben, kok ngebahas tentang makeup? Hehe, iya. Diantara semua tulisan di blog ini yang kebanyakan isinya (curhat, galauan, puisi, tips and trick, jalan-jalan) bahasan tentang make up memang belum pernah saya bahas. Kenapa? Pertama, saya bukan beauty vlogger. Kedua, pengetahuan saya tentang make up selain bedak dan lipstik masih cupu banget karena baru tahu pas semester 6 ini. Ketiga, saya tidak terlalu make up addict. Tapi tentu, saya tahu gimana cara memakainya.




Dibanding teman-teman saya yang sudah pakai lama sama make up, mungkin saya cupu banget karena baru tahu make up full itu sewaktu semester 6. Selama ini kemana saja? Dari SMP sampai SMA, saya cuma pakai face wash, bedak bayi dan lipgoss. Saya sudah kenal lipgoss karena bibir saya kering sekali, bahkan kalau cuaca lagi panas-panasnya bisa sampai berdarah karena pecah-pecah. Sunblock? No at all. Kadang pakai hand & body aja malas :D tapi pernah suatu ketika saya pakai day cream, sebenernya dulu belum paham kalau day cream itu bagus buat mencegah penuaan dini. Dulu alasannya, saya suka pakai day cream karena ada efek shimmer nya. Jadi muka kaya ada kesan blink-blink seperti kenal glitter. Masuk kuliah sampai semester 4, cukup pakai face wash, day cream, bedak two way cake, dan lipstick warna nude.

Nah, barulah semester 5, entah bagaimana saya jadi suka merawat kulit dengan berbagai masker. Waktu itu saya lagi patah hati. Ahaha.. mungkin skincare menjadi salah satu heal stuffs bagi saya saat itu. Dan saya setuju banget sih, make up itu jadi kekuatan dan energi sendiri ketika kita beraktivitas. Lebih percaya diri, itulah yang saya rasakan. Asal menyesuaikan acara dan tempatnya. Kurang pas kalau pergi ke kampus kalau pake lipstik warna ungu. Btw, meski baru memakai itu semua di awal semester 6, saya sudah kenal make up dari SMP. Pertama pakai saya langsung bisa karena melihat Ibu yang sering dandan natural. Tapi untuk pakai ya pas semester 6. Tapi penggunaan make up lengkap dengan foundation/BB cushion, maskara, eyeliner, bedak, lipstik, blush on, concealer, bronzer dan teman-temannya tetap saya imbangi dengan penggunaan skincare supaya wajah tetap sehat.

Alhamdulillah, rangkaiannya juga lengkap mulai dari cleansing, facial wash, toner, essense/serum, moustorizer, sampai sunblock. Ditambah peeling atau eksploiting seminggu dua kali atau pakai masker atau lulur wajah organic yang jadi kesukaan saya. Bagi saya pengetahuan itu penting karena skincare berguna banget buat muka kita. Saya aja baru tahu kalau sunblock punya peran yang penting parah untuk mencegah kanker kulit. Semoga ikhtiar merawat wajah bukan hanya untuk mempercantik penampilan sih, tapi juga karena menjaga amanah dan mensyukuri nikmat punya wajah yang tidak kurang satu apapun.

Okay, prolognya sudah terlalu panjang. Jadi berapa sih budget make up perempuan?

Sebenarnya harga make up perempuan itu mahal. Iya, mahal banget. Sekali beli skincare dan teman-temannya cukuplah mencapai harga 500 sampai 700 ribu. Makanya saya nggak pernah beli sekaligus, tapi mencicil satu persatu. Itu juga kalau saya gajian dari honor asisten. Hehehe... Dengan harga segitu, biasanya sudah all in, isinya ada day cream, night cream, foundation, lipstick, mascara, eye liner, eye shadow, blush on, cleanser, dan tralala trilili lainnya (engga perlu disebut satu-satulah ya, nanti laki-laki pusing, hehe). Harga setiap item beda-beda, yang termurah ada di kisaran 30 ribu sementara yang termahal ada di kisaran 150-200 ribu. Dan, ini yang paling penting: setelah selesai beli dan bayar, biasanya perempuan suka sedih lihat struk belanjaan. Masalahnya, harga yang perlu dibayar bisa setengah gaji saya. Hoho..

Terus, repot dong kalau paska menikah nanti harus ngeluarin uang segitu untuk beli makeup perbulan?

Nah! Ini yang menarik. Sepengalaman saya, setiap item make up itu biasanya lamaaaa banget habisnya. Rata-rata 3-4 bulan baru habis, dan bahkan ada juga sih yang 2-3 tahun belum habis (biasanya eye shadow nih yang awet banget, sampai kayaknya sampai kapan-kapan juga engga perlu beli lagi). Jadi, sekali beli memang mahal, tapi untuk berbulan-bulan. Kalau setiap bulan beli terus mah atuh saya juga sebagai perempuan berat banget ngeluarinnya, mending buat yang lain. Hehe.
Kamu, para laki-laki, boleh tanya sama ibumu atau kakak perempuanmu tentang budget bulanan mereka, biasanya budget make up itu per tiga bulan, bukan bulanan, apalagi harian. Karenaaa, yang biasanya jadi pengeluaran rutinan adalah beli sayur ke pasar. Hehe. Cheers!
 Disclaimer: budget make up seharga di atas adalah untuk pembelian yang sesuai kebutuhan, engga tau deh kalau yang belinya sesuai keinginan bisa semahal apa jadinya. Kalau setiap ingin beli, setiap penasaran beli, setiap ada yang baru beli. Kalau saya alhamdulillah sudah taubat, pertama mahal. Kedua, make up juga bisa kadaluarsa. Pokoknya, bahaya itu mah. Jangan deh! Bahaya dan menyedihkan, bro!
 
;