Senin, 29 September 2014 0 komentar

For The Last One: Gracias Muchas Özil, Alonso, and Di Maria


Good night everyone…
Enough long time, I had not post something here. I really busy with my real life. My activities forced me to stop all my hobbies, one of them is blogging to share my feelings, experiences, and it made me so be blinded with the hot news also.
 I was so quite, without watching television or be online and updates in twitter or facebook. But, yesterday, i looked at the timeline of football account kindly. Yes, it is so over, but really make me miserable. About my favorite football ever, Real Madrid FC.
I always remember when the club released one of the best football player who they have, yeah. Mesut Özil. They released him, and Özil decided to move and grouped with one of the good football club also in England, Arsenal.
I adore with something, not just by the cover. Same things with football, I love the club not just seen by the players, i adore because their debut times by times.
Although, i am a fans from Mesut Özil because his performances, I am still be a fans of Real Madrid. I don’t want to be call “Madridista” or the others. I am just the fans, not more. I realized, I am not fanatic fans, I often to sleep when the club have a match in the night. So, I am not a fanatic fans. Yeah.
Mesut Özil. I think, it’s so frighting me when the club released him in the past. But, it really happened. The whole of world may be so shocked, and it’s me also. I don’t know what the reasons could make him decided to do it. There’s a news, that he had a problem with Cristiano Ronaldo and there’s a news also, that the special one, Jose Mourinho not keep him in that club. It was hard to understand. I always think, they are a good partner. Ozil was always give the best assists for Ronaldo. His performances still perfect in my eyes, yeah at least in my eyes.
A football player from Germany has gone to the others club. The club without him. But, their performances still good. But, just heard the performances that man is lower, yeah… He couldn’t show off his light perfectly.
But times heals me…
I was forgetting about it and support the best for the club and Ozil. But, seriously… it really make me so broken heart.
And times like old are coming again..
I am feeling so disappointed for the club’s decisions. Xabi Alonso and Di Maria have gone to the others club followed up Ozil, Xabi Alonso decided to play with Bayern Munchen and Di Maria decided to move for Manchester United. I really really don’t understand. Why after the club have a transfer with James Rodriguez, they released the best players? Why? If i have a chance for being a part in the management of this club, I decided to keep up Xabi Alonso and Di Maria then buy James.
But…
Yeaaaaah…
Da aku mah apa atuh hehehe *loh sundanya kok keluar*

For the last one, gracias muchas Ozil, Xabi, Di Maria who was being a part with Real Madrid. Hope you be successful and show off your lights always in your new football clubs.
Kamis, 25 September 2014 0 komentar

Sayap-Sayap Patah


Berawal terbang penuh kegagahan
Menembus bentang cakrawala nan luas
Mengelana hebat bak Colombus
Tak terkira betapa gagah dan bangganya diri ini

Seakan terhenti
Semua itu terhenti, berkat satu
Patahnya sayap itu, pupuslah harapan itu

Tak ayal, lumpuhlah si gagah itu
Terhentilah harapan itu
Mungkinkah luka bisa cepat mengatup?
Aku tak yakin

Luka akan tetap menganga
0 komentar

Aku Siapa Di Kota Hujan Ini?


Tersesat...
Diantara riak-riak air hujan yang memaksa masuk ke sela-sela jari kakiku
Terjerembab...
Diantara rinai-rinai air hujan yang turun atas titah-Nya

Deras...
Basah...
Dingin...
Sejuk...
Sayang, ia gigilkan tubuhku ini

Menjelma menjadi apa aku disini?
Mau jadi siapa?
Bertahan di tengah deras dan dinginnya air hujan?
Atau ikut melebur bersama gerimis nan romantis?

Aku siapa di kota hujan ini?
0 komentar

Sajak Rinduku


Kelam senja menyembul semburat tak gembira
Usai mendera rindu yang tak pernah sirna
Bak ribuan pujangga menggebu-gebu ungkapkan cinta
Tak ayal terbiuslah aku karenanya

Ah, perlu berapa puluh ribu sajak cinta yang harus kubuat agar kau paham bahwa aku merindu?
Lalu, berapa bait puisi rindu yang mampu kutulis dalam buku?

Demi setiap jejak yang kutapak
Aku mengingatmu dengan seindah-indah sajak
Aku memberimu dengan bertubi-tubi rindu
Maka akankah kau beri aku separuh ruang di hatimu?


0 komentar

Rinduku


Terasa hati begitu sunyi
Saat rindu belum menepi
Ada rasa tak mengerti
Hanya kau menggoda diri

Kuungkap rindu di dalam buku
Kucipta puisi di dalam diary
Kusapa cinta lewat pena
Rinduku hanya untukmu
Jumat, 19 September 2014 0 komentar

Pundung


Hai, aku mau cerita tentang pundung nih. Wah, menarik ya judul yang mau aku posting kali ini ^_^ (menurutku sih menarik :D) hahahaha. ya mudah-mudahan we, kamu juga menilai judul ini menarik. Punten ah sok maksa gitu aku mah.
Tapi warning dulu ya: yang akan aku ceritakan adalah sifat buruk aku! Waaaaah, apa ituu? Pokoknya yang bikin orang sebel deh, beneeeer :D hahahaha jadi malu. Tapi semoga teman-teman bisa ngambil pelajaran dan yang paling penting jangan ngikutin aku, si tukang pundung!
Yuk, mari kita bahas pundung.
Pundung?
Apa itu pundung?
Pundung itu kondisi langit ketika mau mengeluarkan bulir-bulir airnya ya? Itu MENDUNG -_-
Oh ya ya ya, Nabil tahu! Pundung itu sejenis agar-agar?
Haaaaaah? Apaaaa?
PUDING! Yeaaaay! Hahaha *ketawa puas*
!@$%^&*(()? *loh kok gak ada yang ketawa?* #murungkut
 Huhuhuhu, jadi pundung sama puding jauh ya :( #maaf #gajus #jadi #gak #ada #yang #ketawa
Ah, yasudahlah… maafkan kejayusan saya. Gini, jadi aku mau bahas aja deh. Gak deng, lebih tepatnya aku mau ngasih clue sih lewat cerita yang bakal aku ceritain di bawah ini ya! *plis ih, disimak ceritanya!
***
Ceritanya, aku baru pulang dari rumahnya Teh Teza, ya biasalah, kalo liburan suka gitu. Maen atau masak-masak lucu, selain itu si dede yang dengan songongnya menjuluki aku “si cabe-cabean” juga lagi ulang tahun. Aku juga heran, kok dia bisa ulang tahun ya? Hahahaha… Ya pokoknya begitu deh ya, selesai aku bikin Fruity Vanilla Caramel Puding, aku pulang ke rumah sekitar jam setengah 5. Abis itu aku mandi dan langsung one day one juz-an. Dan tiba-tiba…
Si mamah Lilim nyamper pas aku masih pake baju santai. pokoknya lagi nyantai banget dan pengen istirahat dan tiba-tiba aku disuruh ke sekolah, karena aku harus masang wall sticker berhubung besok kita mau lomba tata letak kelas, selain itu aku juga harus mengecek sih kelas-kelas lain karena aku kebetulan yang jadi ketua ekskul jurnalistik. Sok bayangkeun, itu teh udah jam enam kurang lima belas artinya itu sudah mau magrib. Pasti kalian nanya kemana anak laki-lakinya? FYI, kelasku itu kerajaan perempuan, jadi cowoknya cuma 6. Sisanya mereka dikelilingi cewek-cewek manis, baik hati, dan semangat belajar kaya kita-kita hehehe. Ya, setelah mengecek, aku langsung deh masang wall sticker, bongkar pasang terus soalnya masangnya menceng -_- abisnya gelap sih, udah gitu bikin leher aku pegel. Dan…
Azan magrib pun berkumandang!
Aku dan teman-teman memutuskan untuk melanjutkan pekerjaan *ceile* dan ngomong “tanggung deh, 15 menit lagi. Nah, setelah lima belas menit dan wall stickernya dilepas lagi karena menceng lagi -_- kita frustasi dong, dan berpikir kayaknya Allah nyuruh kita solat dulu :D hahaha… Ya sudah kita solat. Nah, jadi disitu tuh ada aku, Seni, Mamah Lilim, Bibi Anyeu, Izna (temennya Mamah Lilim, Bi Anyeu, Seni), dan si Adi. Iya cowoknya dia doang -_- dan aku kasih tau, si Izna itu… tomboy. Jadi apa yang ada dipikiranmu kalau aku bilang dia tomboy?
Ya, tomboy we pokonya mah. Rambut dia pendek dan kaya cowok. Dan ciri-ciri yang lain mengikuti. Si Izna mau solat. Aku, Bi Anyeu, Mamah Lilim dan Adi udah solat lebih dulu. Nah, si Izna dan Seni ternyata masih berbincang. Maybe, she is surprised. Disinilah awal mulanya…
Aku ngerti banget pasti Si Seni kaget melihat Izna mau solat. Jadi dia jahat banget, pas Izna pake mukena dia malah ketawa cekikikan *padahal itu dilarang berhubung kita ada di sekolah malam-malam* *suara dia jadi mirip kaya kunti* #padahal. Huhuhu, Iznanya langsung buka mukena dan pergi.
“Iznaaaa!!! Geuwat gera sholat heula.” Bi Anyeu udah merasa ada yang ga beres waktu Izna keluar dari masjid sekolah. Dianya pergi tanpa mengacuhkan kita-kita. Serius ih, aku jadi merasa sakitnya tuh disini *sambil tunjuk hati* hahaha… Nah, Bi Anyeu coba ngejar dia tapi ternyata dia udah ada di parkiran motor. Dia malah nge-gas motor sekenceng-kencengnya dan pergi gitu aja. Ya, dia marah…. Aku memandang Bi Anyeu dengan tatapan gak ngerti. Bingung, khawatir, dan sebel juga sama sifat childishnya si Izna. Aku gak nyangka, anak se-tomboy dia bisa ambekan gitu-_- tapi Mamah Lilim bereaksi, kata dia “Biarin aja. Makanya jangan gitu, Sen!” wahaha, akhirnya si Seni kena marah juga :D
“Mah, itu si Izna gak papa kan? Gak disusul?” aku nanya ke Mamah Lilim. Dia ngegeleng sambil melengos pergi ke kelas buat ngelanjutin kerjaan kita-kita. Mungkin, dia udah biasa ngadepin orang-orang nyebelin dengan cara ngambek kali ya. (IYA, TERMASUK AKU!) -____-
Ternyata, di kelas si Izna jadi trending topic. Kita sih udah ngelupain karena kata mamah Lilim itu biasa, tapi jujur.. dalam hati aku pasti gondok banget jadi temen-temennya si Izna yang enggak kaopan kaya gitu.
Hape mamah Lilim bunyi! Telpon dari Izna!
“Lim, maneh dimana? Motor urang mogok, bengsinna beak. Urang aya di makam yeuh!” (Lim, lo dimana? Motor gue mogok, bensinnya abis. Gue ada di kuburan nih.)
Kita saling pandang dan akhirnya!
Huahahahahahahahahahaha!!!!! Sumpah demi Allah, itu aku ketawa sampe guling-guling ngedenger telpon dari Izna. Dia ngambeknya gak all out sih. Jadinya gitu… Apesnya dia berhenti di kuburan. Dan, buru-burulah Mamah Lilim dan Seni menjemput Izna kembali ke sekolah.
Setelah sampai di sekolah, kita semua senyam senyum ngedenger dia minta maaf. “Hampura, Lim. Henteu kitu-kitu deui!” (Maafin Lim, janji gak kaya gitu lagi!). Mamah Lilim ngejawab, “Kawus sia bengsinna beak di makam. Ulah kitu-kitu deui!” (Sukurin bensinnya abis di kuburan. Jangan gitu-gitu lagi!)
***
Nah! Jadi cerita ini kamu udah bisa ngambil kesimpulan apa itu pundung? Yaaa, bener banget! Pundung itu bahasa sundanya ngambek atau marah. Cerita ini sebetulnya jadi refleksi buat aku, dan agak menyinggung salah satu sifat buruk yang aku punya selama ini, yaitu gampang ngambek.
Awalnya mau ketawa sih, karena mayoritas orang-orang yang kenal aku secara baik, pasti pernah kerepotan mengatasi sifat aku yang satu ini. Jadi, harus sering ngelus dada kalau aku udah ngambek. Bahkan, di wish sweet seventeen birthday aku banyak banget yang ngewish, semoga tambah dewasa dan gak gampang ngambek lagi -__- Well, aku ternyata memang tukang pundung. Dan aku baru merasakan betapa nyebelinnya ngadepin orang yang cepet ngambek itu :’D wah, ternyata aku nyebelin ya? :’))

Aku ngambek ke siapa aja. Aku gampang bete, terlalu masukin hal-hal sepele ke dalam hati aku, gampang tersinggung dan lain-lain. Contohnya, di SD dulu, mereka semua suka ngeledekin aku karena aku gampang ngambek, nyebelinnya lagi aku selalu teriak-teriak ga jelas dan suka monyong-monyong gitu hahaha :D bukannya berhenti diledekin, tapi semakin kesini ternyata aku paham… justru sifat kaya gitulah yang membuat aku semakin sering diledekin.
Gak jauh kaya di SD, ternyata di SMP juga sama. Mereka semua ngeledekin aku karena aku gampang ngambek dan kata mereka ngambek aku tuh lucu, menyebalkan kan? -__- contohnya si Nada Shofi Salsabila, dia itu gak berhenti ngeledekin dan ngisengin aku, mulai dari ngata-ngatain sampe ngelempar sepatu aku dari lantai dua sekolah SMP kami. Lain Nada, lain si Abon dan Dillah, mereka itu nyebelin abis, aku suka ngambek karena mereka seneng banget ngegombalin aku, contohnya gini,
“Bila, minjem tangannya boleh?” aku menolak keras (padahal mah biasa aja ya, iya aku nya emang terlalu serius menyikapinya) mereka memaksa dan akhirnya aku bilang, iya buat apa emang. Kata mereka: buat ngeyakinin bahwa cinta aku gak bertepuk sebelah tangan *eaa* (dan alhasil aku langsung ngambek, jerit-jerit gak karuan) hahahaha :D
Contoh lain gini, “Bila, tadi kok pelanginya cuma ada setengah ya?” aku bilang, “gak tau, gue gak liat. Emang kenapa?” kata mereka: ya kan, pelanginya sebelah lagi ada dimata kamu -____- (nah begitulah kejailan temen-temen SMP aku. Ya udah tau aku mah cepet ngambek dan berperasaan, tapi mereka tetep aja ngeledekin) lain Nada, lain Abon, lain Dillah… lain pula Aap, dia kan tau aku baru berjilbab dan suka menelungkupkan tangan kalo salaman, ahhhh!!!! Dia sering jail nyolek-nyolek aku, biasanya aku langsung manyun sambil ngedumel, “apa lo nyolek-nyolek gue? Emang gue sabun colek!” si Aap bukannya berhenti dia malah terus aja jahil.
Dan pas SMA…
Mungkin ini yang terparah! Karena aku itu so spoiled girl. Jadi aku malah ngambek waktu dikasih nasehat yang baik (ini baik loh ya, please jangan ditiru teman-teman). Yaaaaaa, aku marah pas mereka bilang aku suruh dewasa karena aku udah kelas 2 SMA. Aku malah mogok ngomong, astagfirullah, parah banget kan si Nabila? :’( dan ada kejadian lucu yang bener-bener ngebuat aku selama ini makin sering diolok-olok orang… aku pernah hampir ditilang polisi! Aku histeris berat! Aku takut dipenjara!
Nah, si Dadan, ade kelas aku malah ngeledek setiap hari setiap ketemu. Dan aku langsung jerit-jerit kalau diledekin begitu. Terus aku juga suka ngambek kalo dipanggil neng Nabil, hahahaha. Ya abis, gini loh yaaa: Neng itu kalo dipanggil sama cowok berasa kaya cabe-cabean -_- ya jadinya aku kalo dipanggil gitu suka marah sambil teriak-teriak: IH JANGAN PANGGIL ABI NENG, EMANGNYA ABI CABE-CABEAN -___-
Begitulah sepenggal cerita ngambek aku :’) bahkan sama Nurul dan orang tua aku juga kadang ngambek. Kebayang dong, gimana jadi mereka yang diambekin aku? Mogok makan, mogok ngomong, mogok segala-galanya hehehe. Pasti gondok dan ngerasa sebel kan? :’)
Nah, dari pelajaran Izna, aku mulai belajar teman-teman… gimana sih biar bisa meredam emosi dan banyak-banyak sabar? Selain dari Izna, aku juga belajar dari anak-anak les aku, masa aku bisa sabar ngadepin mereka tapi gak bisa sabar ngadepin orang-orang yang sebenarnya gak perlu aku ambekin? :’D iya masalahnya aku terlalu sewot sih ngedengerin ledekan, olok-olok, dan sikap jail mereka. Coba aja kalo akunya biasa aja, pasti mereka gak akan ngeledekin aku kan? :’) huhuhu…
Kadang aku pengen ketawa setelah ngambek. Karena emang gak ngehasilin apapun. Mending kalo orangnya peka kaya Nurul hehehe… tapi ternyata kalo aku ngambekin Ibu, Ayah, atau temen-temen di SMA udah gak ngaruh, mereka mah udah nganggep biasa aja. Kan akunya bete -___- dari yang pengen merekanya peka dan ngikutin mau aku, jadinya aku malu sendiri dan ujung-ujungnya minta maaf sama mereka hahahahaha :D
Oke, begitulah teman-teman ceritaku tentang “PUNDUNG” I swear, I always effort to be mature, apalagi usiaku udah 17 tahun. Gak selamanya aku yang minta dingertiin, tapi aku juga harus belajar ngertiin orang lain. Selain itu aku berpikir, kasian ya yang jadi pasangan aku kelak, kalo akunya ngambek terus. Gimana bisa saling sayang, kalo akunya diajak ngegombal aja marah? Huahahahahahaha :D
Ya, aku belajar dari apa yang aku alami, aku lihat, dan aku dengar. Doakan semoga aku berubah jadi orang yang gak ngambekan lagi dan lebih dewasa.
And, special thank you:
For the people who always taught me about mature, for the people for always mocking me, and for the people who accept me as I am :D
Akhirnya aku sadar… ternyata ngambek itu capek dan menyebalkan ya! Dan ujung-ujungnya harus minta maaf, it’s embrased me! *tutup muka*
A quiet bedroom in Pangandaran
Nabil



0 komentar

Sertijab (Serah Terima Jabatan)


Assalamu’alaikum teman-teman!
Oke, langsung aja yaa bahas SERTIJAB (Serah Terima Jabatan di OSIS). And, this is my continue journey…..
OSIS 2012-2013 à OSIS 2013 - 2014
Dan ternyata, setelah kemarin aku melakukan LDK. Aku langsung serah terima jabatan di OSIS. Hahaha, ya ampun aku terharu tapi SANGAT TERTANTANG!
Aku lagi males nge-post nih, jadi aku kasih tau program kerjanya aja yaa:
The program in SEKBID 10 (communication and information in English)

·         The first point is: Make an English day every
·         The second point is: Making article in English. The third point is: make an event for speech contest at least three times / semester
·         The fouth point is: make a fun learning for studying english
·         The fifth point is: Bring dictionary every English lesson

·         The last point is: Be Master of Ceremony in Graduatin Day of 12nd Grade
Ya, programnya gak banyak dan gak se-complicated kalau aku jadi ketua OSIS, tapi percayalah ini akan lebih sulit dan penuh tantangan karena…
I told you before, not easy to share new language in the majority people who speak language mother. But, I believe… when there’s a want… there’s a way…I am sorry for this short posting… ummm… I think I must continue my studying about chemistry. Just for refreshing my mind when the stress is coming. Because I just wanna stress go out and with this way (writing) I found my comfort zone…



Selamat bertugas ya kakak


Nabil

(9 Desember 2013)
Kamis, 18 September 2014 2 komentar

Latihan Dasar Kepemimpinan 2013 - 2014


Assalamu’alaikum, para jagoan!
Princess Nabil mau cerita nih hehehe… *ditimpuk beling* Cieee deh, yang memutuskan menjadi anggota organisasi siswa eksis :3 hahahahaha….. Enggak kok, aku mah mau jadi OSIS bener-bener lillahi ta’ala dan mencoba professional. Sok buat apa coba kalau masuk OSIS cuma numpang eksis?
Percuma :’)
Waktu kamu cuma kebuang-buang. Padahal, sekolah benar-benar ngebutuhin kamu loh, yang notabenenya bersinggungan langsung dengan teman-teman di sekolah. Gimana bisa maju kalau kitanya sendiri gak pernah berbaur dengan masyarakat di sekolah?
So, I decided to be a professional member. Because it called chance. It called chance. And, surely, I just got it once.
Ya, berhubung aku ikutan OSIS gak dari kelas 10, ini bener-bener kesempatan yang datang sekali dan yang terakhir.  Di kelas 11 ini. Aku gak tau kenapa, kok bisa begini? Tapi mungkin Allah mau aku ngerasain jadi anggota OSIS, karena ini yang pertama dan yang terakhir. Sebelum mungkin…. nanti kalau aku kuliah memutuskan gabung ke badan eksekutif mahasiswa. Yap… it my end and my beginning :’)
Okee, mari kita bahas aja deh proses yang gak pernah aku alami sebelumnya. Namanya itu Latihan Dasar Kepemimpinan. Long… long agooo…. Hahahaha, aku cuma pernah denger ini pas Arikah, temen SMP aku mau LDK Paskibra, selebihnya aku gak pernah mau tau tuh apa itu LDK.
Waaah, tapi ternyata senjata makan tuan.. Ya, tahuuuuuuun iniiiii aku ikut LDK, gais!!!!!!
***
Sabtu, 1 Desember 2013.

Biasanya, awal bulan itu penuh dengan wishes… iya, aku juga punya banyak sekali wishes. Berhubung aku mau LDK dan UAS sekaligus, jadi aku berdoa semoga dua peristiwa penting dan menentukan buat masa depan aku ini bisa berjalan dengan sukses, aamiiin… Jadi ceritanya gini… ini pertama kalinya aku ikut sebuah kegiatan organisasi yang membuat namaku ada di kertas dispensasi gak masuk kelas. Seneng? Gak terlalu, karena meski kelas aku yang penuh dengan para aktivis cuma tersisa  10 orang, it’s no matter… aku tetap semangat tuh. Malah seneng. Serius ih, hahaha… berasa kaya di platinum class gitu kan jadinya :3
Nah, tanggal 1 ini, aku izin gak masuk soalnya akan mengikuti latihan dasar kepemimpinan selama dua hari. Ini latihan untuk menjadi leader di sekbid 10, katanya mah begitu. Aku nurut saja. Karena aku pengen bener ngurus itu sekbid, aku gak mau maen-maen, aku udah bilang, ini kesempatan cuma satu kali dan yang terakhir, dan ternyata angkatan aku tidak menjabat 1 tahun penuh, tetapi cuma 8 bulan, karena September nanti kita sudah MUKILAS.
Aku nyiapin segala peralatan dan segala sesuatu yang harus aku bawa. Banyaaaak! Aku bawa tiker segala loh, hahahaha… Ya buat tidur di sekolah. Naaah, setelah pendaftaraan aku langsung ikut serangkaian acara mukilas. Sayangnya, kita masuk dan registrasi di jam yang salah yaitu jam 2 siang, jadi panitia nyangka kita udah makan siang. Huhuhu… artinya kita akan menahan lapar sampai jam 8 malam :’)
Gara-gara menahan lapar itulah, jadinya perut seluruh peserta LDK jadi melekbek (wkwkwkwk, wah bahasa apa itu?) Yaaa.. itu adalah kondisi perut yang serba salah, aduuuh pokoknya itu gak enak banget :’D mau buang gas, malu dan gak bisa T___T mau didiemin? perut aku sakit T___T
Naah, kegiatan LDK nya macem-macem: pertama, upacara pembukaan (sssttt, ternyata dia panitianya) oh oh oh… terus beresin barak kita, dilanjut materi materi kepemimpinan.. Magrib kita sholat setelah sebelumnya diizinin untuk bersih bersih selama satu jam. Daaan… yang ditunggu-tunggu pun datang!!!! Maaakaaaaan!!!!!!!! Hahahaha..  eh tapi ternyataaaaa………. pas udah dapet makan ternyata perut aku udah kena maag duluan. Yah, terus gimana dong? :”)) setelah makan malam, kita dilanjut materi selanjutnya. But, it’s like a unfortunate condition :’) coba tebak apa yang terjadi?
.
.
.
.
.
Tiba-tiba mati lampu… dan itu baru nyala jam 10. So, kita melanjutkan materi sampai jam setengah dua belas malam. Huhu.. dilanjut sampai jam setengah satu kita hiburan gitu.. wkwkwwkwk. Naaah, kita disuruh tidur!!! Tapi cuma lima belas menit. Boro-boro memejamkan mata, hati dan pikiran aku aja masih melayang-layang memikirkan dia *plak* wkwkwwk  engga.. engga… maksud aku.. ya lima belas menit mah cuma buat apa atuh :’) hahaha… nah, tiba-tiba baru “lep” udah didobrak-dobrak -___- dan kita semua terbangun dan digeret (dipaksa untuk ke lapangan).
Aku mulai su’udzon.. Gak ada lampu… ataupun cahaya remang-remang… There’s pure dark and we couldn’t see anything. Serius! Tuhkan, gimana aku gak su’udzon. Gimana kalau tiba-tiba kita dibully? Ditutup matanya terus suruh nunggu salah satu ruangan kelas di sekolah yang terkenal ……………………………. :’( tuhkan… tega banget kan? :’( sepanjang di lapangan, kita gak berani ngapa-ngapain deh. Kita cuma berpegangan tangan dan tak akan pernah melepaskan *asikkk* (sama cewek tapi loh yak -___-)
Puncaknya…….. kita jelajah malam. Jaraknya mencapai 2 KM dan fix… tujuan terkakhir kita adalah kuburan yang paling angker disitu. Huhuhu…
Satu kelompoknya itu ada 10 orang. Aku gak tau, anggota kelompok siapa aja. Tapi yang jelas ada si Anis deh wkwkwkwk. Nah, selesai jelajah malam melewati rumah-rumah, kebon-kebon, hutan kecil juga ada,, tiba-tiba kita mengencangkan pegangan. Aku juga gak tau itu kenapa, tapi kan aku tetep panik!! Kita suruh mengikuti arah suara yang dikasih oleh kakak kelas. Itu suara korek api dan kita harus ngikutin itu. Dan beberapa menit kemudian, aku gak tau itu dimana… tapi ada kakak kelas yang menyuruh kami melepaskan tangan satu sama lain (dengan kondisi mata tertutup) huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, aku sumpah sumpah sumpah mau nangis pake bangeeet :’((( udah ngerasa something unright will happen!
Kakak kelas itu terus menuntun aku jalan, aku gak tau siapa tapi itu jelas, kakak kelas cowok. Dalam hati aku memohon ampun, Ya Allah, aku pegangan tangan karena aku benar-benar gak berdaya :’) maafin Nabil ya Allah, wkwkwk… Yang tadinya malu berakhir dengan: gak mau ngelepas pegangan tangan dia. Sumpah, bukan modus ya -____- ini takut stadium akut -____- bukan masalah kalau salaman selalu menelungkupkan tangan di dada, tapi ketika aku sadar, aku bener-bener butuh dia saat aku beneran takut, takut, takut :’( *cerita sambil nangis*  terus tiba-tiba dia bilang, “Nabil, sekarang duduk.” Dia mulai melepaskan genggaman tangannya. Dan, yang lebih memalukannya lagi aku gak mau ngelepas genggaman tangan dia. Sumpah ih, aku gak modus :’((( aku mah beneran takut. ya ampun semua orang tau aku itu parno bangeeeeet -_____- sedikit demi sedikit aku mulai menitikkan air mata. Kakak itu udah ngelepas genggaman tangannya, tapi dengan segenap feeling karena aku gak bisa melihat, aku tarik jaketnya biar dia gak bisa kemana mana :’(
“Ayo, duduk Nabil, gapapa…”
Aku keukeuh gak mau duduk, sambil bilang dengan manja “Aku gak mau, kakak jangan ninggalin aku.” Iyuh banget kan, wkwkwkwkwk… Maksudnya tuh biar dia gak tega gitu, ah tapi mah gak mengenal belas kasihan sepertinya. Ih, pokoknya takut banget lah… soalnya bau bunga kamboja ditambah udara yang semakin dingin menusuk tulang semakin membuat aku takut setengah mati.
“Nabil gak mau duduk nih? Aku bilangin ketua panitianya ya?” duh, kakak kelas itu tiba-tiba ngadu, aku jadi males berurusan dengannya dan pelan-pelan aku turun ke bawah, jongkok, lalu duduk. Aku duduk. Iya, sok atuh keprok dulu saudara atas keberanian aku duduk di bawah. Hahahaha! Aku pegang tempat duduk aku…TANAH BASAH!!!! Aaaaaaaaaahhhh, aku dari awal udah ber-suudzon aja kan, kalau duduk di keramik berarti aku duduk di kuburan yang dikeramikin, dan kalau duduk di tanah berarti aku duduk di kuburan yang gak dikasih keramik.
“?><!@#$$%%%?”{!@#$.” KALAU DI TANAH YANG BASAH? JANGAN-JANGAN AKU DUDUK DI KUBURAN BARU DONG???????? *pingsan mendadak* wkwkwkwkwk. aku meraba ke samping kanan aku... Aku memegang sesuatu dan itu pohon kecil. Ya Robbi, aku semakin yakin kalau aku duduk di kuburan yang baru dibuat, soalnya biasa sih, kalau ada yang meninggal suka dikasih pohon kecil gitu. Aku menelungkupkan tanganku pasrah dan sedih. Gak ada pilihan lain, aku panjatkan doa yang aku tahu selama ini dapat menangkal setan dan dedemit, berulang kali aku baca ayat kursi, surat an-nas sampai al-ikhlas, aku merasa cuma Allah tumpuanku saat ini.
“Allahulaaa illa haillah huwal hayyul koyyum……..”
“Kul a’udzubirobbinass………………”
“Kul a’udzubirobil falaq…………….”
“Kul huwallahu ahad………………” Doa-doa itu terus aku panjatkan penuh harap kepada Allah, supaya aku dijauhkan dari setan-setan yang terkutuk. Pikiran buruk terus menghantui, takut tiba-tiba pas buka mata, aku ditinggal lah, atau pas buka tutup mata aku langsung berhadapan dengan kuntilanak. Naudzubillah :’) tiba-tiba ada yang berbicara,
“Kulhuwallohu ahad…Allahusomad” suara kakak kelasku! Bang Yusuf! Dia masih sempat-sempatnya meledek -___- sebel. “Terus Nabil, ayo baca surat-surat penek hahahaha!” aku manyun. Aku lagi ketakutan setengah mati gini, masih aja diledekin. Huhuhu… Kemudian banyak suara-suara yang tadinya diam sekarang mulai gaduh dan bersahut-sahutan. Ya Robbi, itu suara peserta-peserta LDK. Aku sedikit lega, berarti aku enggak ditempatkan jauh dari mereka dong.
Nah, setelah itu kami kayak dikasih renungan lah. Kakak kelasku dalem dan jleb, bener-bener nyadarin kita, kalau orang-orang yang ada di bawah tanah yang kami duduki ini pernah seperti kita, tapi ada dua pilihan.. Mau hidup semau udel apa yang penuh taat sama Allah. Kita nangis dong, wah… jelajah malam ke kuburan beneran membuat kita mikir tapi takut juga sih :’D
Sudah syelesaaaaai!!!! Terus kita disuruh buka mata dan taraaaa! Ya sebenernya sih antara seneng dan tetep ada rasa takut, jadi ternyata kita itu duduk di pinggir makamnya, di sebelah tanah yang penuh sama kuburan, dan tempat kita gak ada kuburannya meskipun aku gak terlalu yakin sih itu pernah ada kuburannya terus dipindahin kan, siapa tau?
Dan pukul setengah empat pagi, kita jalan lagi selama 2 KM. Wah, itu baju udah gak ada rupanya, udah bau segala macem hahahaha. Sampai disekolahnya jam setengah lima dan kita buru-buru solat dan bersih-bersih. Abis itu ada kegiatan olahraga jam setengah tujuh dan kita bisa tiduuuuur.
***
Pagi itu rencananya kita bakal track and field, jelajah siang gitu deh deh… Tahun kemaren kita harus mendaki gunung lewati lembah, hahaha… Boong ketang. Ya parah sih, tapi gak gitu kok. Kita harus masuk ke sier (sungai irigasi) dan merayap di semacam parit. Iya parit, dan makannya suruh di tempat bekas cat gitu. Tahun yang lalu tapi itu, alhamdulillahnya sekarang enggak :’D biasa aja, kita cuma harus leati pos satu ke pos lain dan menjawab soal-soal gitu deh. Dan agenda terakhir kita upacara penutup sekaligus salam-salaman dengan kakak kelas.
Suddenly, my heart stopped. I couldn’t take a breath. Acara salam-salaman itu bener-bener……………… :’D ya begitulah. Untuk pertamanya. Setelah 11 bulan kita saling tak sapa dan acuh tak acuh. Ya akhirnya, it’s the moment.
Tebak apa yaa? :p #jangan #dilanjutin #ya #nanti #galau *memohon pada udara*
Oke, jadi begitulah ceritaku tentang Latihan Dasar Kepemimpinan teman-teman. Aku gak pernah nyesel ikut apapun itu, selama positif dan gak menghalangi ruang gerak aku sebagai happy teenager. meski awalnya give some troubles, but I am happy in the end, cause it called chance. And, the chance like those not always come around everyday! :)
Salam Hangat
Nabil

(7 Desember 2013)
Selasa, 09 September 2014 0 komentar

Speech Contest to Celebrate Islamic New Year (1435 H)

Assalamu’alaikum everybody….
Yeaaaah, back to refresh my mind with blogging in calm condition of Saturday night. In this chance, I want to share one of my unreplaceable experiences (again) to you. Yap, I want to share my speech contest in my school to celebrate Islamic new year 1435 H.
For celebrating Islamic new year 1435, my school, SMA Negeri 1 Mangunjaya was present an event. There’re like a competition in every subject.
The competition was held in 7th of November 2013. Every class must send one for every subject of competition. There’re adzan contest, hafidz contest, kaligrafi contest, MTQ contest, and speech contest.
OMG! I was so surprised when all of the student in my class choosed me to join the contest. Yes, for speech contest. I was feeling honour but in other side, I was felt so hard. Not for long time, but the information about the competition, 3 days before it happened.
I am a type person whom always doing something all out. I realized, that all things in the world not perfect, but I always want to do the best. Honestly, my target is winning this competition.
I made a speech teks in one night. In not easy, but my teks succesed bring me be the first winner in speech contest.
Guess what my title of it? Yes, I choosed to give a title “Assababu Rijalul Goddi” do you know what the meaning of it?
The meaning of my speech is “the teenager of nowdays are the leader of future.”

Yey, and I used three language in my speech. There’re English, Arabic, and Indonesia language. Last night, before i perform. I was efforting to memorize it until 03.00 am. Yeaaaaaaah, I was so sleepy, but I told you before that I am a type person whom always doing something all out, too much worries in all my matters. Although, i realized it not good for my brain.
But, alhamdulillah… because my struggles, I was being a winner in this competition! Not just glad, but I was so grateful to my God that taught me, many things could I do here.

Putri Nabil

(23 November 2013)
2 komentar

From My Job: I've Learned for Living Life

Assalamu’alaikum, ceman-ceman…
".................................."
.
.
.
Ih.
Nabil.
Alay.
Hahaha, maaf ya alay :p *ngaku deh aku emang kadang alay* #karena #kata #orang #alay #adalah #proses #menuju #kedewasaan (selain norak ya). A quiet saturday night here, how about your place? (ini bukan kode loh ya supaya diapelin sama kamu) TT__TT serius ihhh!!!! Hahahahaha :D
Cuma mau cerita aja sih, boleh kan? Iya, mau cerita aku sibuk apa aja sekarang-sekarang ini (padahal kaga ada yang nanya dan mau tau juga sih) tapi ini seru banget! Dan gak biasa dilakuin sama anak-anak SMA.
What actually is?
Ih sok kepo gitu deh kamu mah :D wkwkwkwk
Oke… Jadi aku itu jadi…..
Ya, jadi guru les. Jadi guru private tepatnya.
Hah?
Emang yang diajarin kamu gak stress, Nab?
Jahat ih :( ya enggak atuh, aku kan cewe yang baik hati, ramah tamah, dan rajin menabung. Wkwkwkw… Engga ih pokoknya, aku tuh type orang yang (ternyata) lebih sabar sama anak orang. Masya Allah, kalo sama adek sendiri kadang kesel gitu. Itu kenapa ya? :( kata orang sih gapapa kalo gitu mah, karena wajar. *ini bukan ngebela, tapi pasti yang liat ini suka juga kan berantem ama adek atau kakaknya* hayoloooh… ngaku! :p
Oiii, yuk mari kita bahas kerjaan yang buat aku mikir “Ohhhh, cari uang ternyata susah ya. Duh, mana selalu minta uang terus. Kalo enggak ngambek. Kalo enggak ngambek. Hihhh, itu senjata andalan dan klasik kalo semua permintaan aku gak diturutin.
Setelah menyelesaikan novel remaja aku, setelah dua tahun lamanya tidak disentuh lagi (huhh ternyata emang susah banget mau jadi penulis yang produktif) dan juga melanjutkan novel keduaku yang rencananya berjudul “My New Friend From France” itu, aku tiba-tiba pengen buka les.
Gak tau kenapa, itu keinginan tiba-tiba muncul. Soalnya (aku lagi gak ada pemasukkan banget) hahaha T_T dan ternyata banyak yang menyarankan aku supaya ngebuka les aja deh.
Setelah lebaran idul fitri, ibuku pulang lagi ke Bogor.
And, a real life is really coming.
Mau nangis memang. Ditinggal sama ibu, cuma punya waktu yang sedikit sama ayah dan harus hidup jauh dengan mereka.
NEW PROBLEMS ARE COMING….
Aku itu tipe orang yang segan dan gak enakkan kalo minta uang tambahan ke nenek. Serius ih ini mah, aku mah gini-gini teh gak pernah melakukan uniko, alias usaha nipu kolot (huahahaha…..) kalo udah dikasih ya udah, gak pernah minta lagi meski itu buat tugas, foto copy, terus mau kerkel, dan lain-lain deh.
Nah, aku juga kan suka rewel sama makanan. Dari dulu memang, paling gak makan mie instan terus. Tapi sayang, nenek + kakek aku gak pernah nyetok karena mereka berdua memang punya jantung, ya iyalah punya jantung! Hahaha.. maksud aku punya penyakit jantung. Mereka masak kok, sungguh. cuma akunya aja yang banyak maunya hehe minta uang buat beli mie instan? Kembali ke point pertama, aku itu orangnya paliiiiiiiinggggg segaaaaaaan! Seriusss!
Dan banyak masalah-masalah lagi….
SELESAI.
Eeeeeeeeeeeh belooom, nih aku mau cerita cara ngajar aku. Hahahaha, serius ih aku teh ngajar di board, nulis-nulis lucu, ngejelasin kaya ibu guru gitu…
Murid pertama? Namanya Dede Alisa… Namanya ALISA! Dede hanya embel-embel untuk memanggil adik! Hahaha… maaf ya aku nulis gitu soalnya nanti disangka bener lagi nama dia Dede Alisa. Dia anak guru olahragaku di SMA. Wah, jelas aku harus professional dan ngasih yang terbaik dong buat dia? Iya, karena kalau ngajarnya ga becus, bisa-bisa aku ditindak sama guru aku wkwk
Masalahnya meski dia sudah kelas 5, dia belum hapal perkalian 1 – 10 dengan sempurna. Tak apa, itu tantanganku sebagai guru untuk pertama kalinya. I taught how a simple way to memorize. Jadi, aku ngajarin cara paling mudah untuk ngapal, bukan cara sih tapi kaya syarat gitu wkwkwk, jadi aku ngasih dia kertas yang sengaja aku buat. Isinya kali-kalian gitu, dan syaratnya……
Dede Alisa harus hapal itu, kalo mau les harus nyetor. Nah, disuruh kaya gitu, alhamdulillah berhasil :’)) hahaha, meski aku cuma bercanda kok gak mau ngajar kalo dia gak hafal, hahaha. Jahat ya? :p ah yang penting dia udah hapal sekarang… Oh ya, dede Alisa itu les semua pelajaran. Mtk, bahasa Inggris, IPA, PKN, IPS, bahasa Indonesia, dll -___- banyak yaaa? Tapi ikhlas kok :’) kalo olahraga? Engga dong, itu mah kewajiban bapaknya hahaha :D
Nah terus ada, dede Difa. Iya, namanya juga cuma Difa. Gak pake dede sebenarnya, hahaha.. Nah, tebak dia berapa tahun?????
Sok, bayangkeunn!!! Dia itu baru 6 tahun dan dia kelas 1 SD. Waaaaaaaaaaaaaaaah, terus gimana reaksi kamu dapet murid yang notabenenya masih TK? Iya, aku mau teriak-teriak. Jujur, ini berat bangeeet! Harus ekstra sabar dan aku tau banget how stage of my patientness hikzzz TT___TT TAPI GAK TAU KENAPA? Bodohnya aku terima gitu, pas Ibunya bilang minta les ke aku :’)) nahhh, dia malah belum bisa baca,
Jadi gini……..
Setiap aku bilang “Dek, ayo baca… Ayooo sayang, bacaaaa!” kata aku gitu.. “Dia selalu bilang: gak bisa” huhuhu :’( aku gak frustasi kok :’)) tapi aku mulai memutar otak supaya bisa bikin pengajaran yang menarik. Jadi, untuk mempermudah belajarnya, aku suka bikin gambar dulu yang mendukung proses belajar dan mengajarnya. Dan aku suka beli coklat-coklat gitu, biar dia tambah semangat (padahal aku juga mau coklatnya, haha), dan pastinya.. aku gak bisa maksa dia kalo sudah bosan belajar.
Hahaha, itu sabar banget kan? Coba bayangin kalo lagi ngajarin adek, malah ngomel-ngomel gak jelas, “Kok gak bisa sih, makanya kalo lagi belajar perhatiin gurunya!” hahahahahaha
Setiap kali dia sudah bosan, aku selalu mengalihkan perhatiannya dulu. Misalnya dengan nyanyi-nyanyi lucu (ini sama sekali gak lucu, karena suara aku gak bagus), kalau engga aku ya ngegambar-gambar gitu, gambar buah-buahan, gambar pohon pisang, gambar mobil pemadam kebakaran de el el -__- naaaah, kadang juga aku maen congklak wkwkw waaah ternyata seru juga kan, ya itung itung hiburan lah, dari pagi sampai siang ketemunya temen-temen yang seumuran mulu.
Dan, teman-teman sekelas aku yang kadang suka minta les tambahan kalau mau ulangan fisika, kimia, biologi, atau matematika atau kalau mereka gak ngerti. Tapi gak usah dibahas yak, wkwk.. aku males deh, soalnya bukan kebanyakan les dan mikirnya nya, tapi mereka kebanyakan makan-makan di rumah aku dan itu lama banget, mana gak mau nyuci piring lagi hahaha
Oh ya, masalah bayaran… ternyata ohh ternyata… Itu gak penting :’)) meski hanya dibayar 5 ribu per pertemuan, tapi aku dapet pelajaran yang lebih mahal dari itu. Really…
·       - Pertama, aku dapat ngerasain susahnya nyari uang.. disaat mau jajan dua ribu aja, Ya Allah itu sayangnya masya Allah, kayaknya gak rela gitu udah ngajar bahkan sampai kehilangan suara uangnya harus dijajanin. Ini serius :’)
·       - Kedua, aku mendapatkan lebih dari uang. Mereka adalah anak-anak. Lebih dari anak-anak yang semangat belajar. Tetapi anak-anak yang matanya meneduhkan hati dan pikiran aku. Yang binar matanya menghangatkan jiwa. Aku baru sadar bahwa di dalam diri anak-anak itu ada kekuatan magis. Sekarang aku baru ngerti kenapa banyak orang yang ingin jadi anak kecil, karena jadi anak kecil itu happy :)

Nah, jadi begitu teman-teman pengalaman aku selama menjadi guru privat, bermodalkan white board yang dibuatin kakek, dua buah spidol, dan sedikit ilmu pengetahuan yang kata ibu semakin bertambah bila dibagikan kepada orang lain, aku menemukan sisi lain dari diriku, menjadi orang yang lebih sabar, gak cuma bisa nuntut, dan menemukan nyawa di hidupku lagi karena anak-anak.

aku sadar banget sebelum menjadi guru, aku sangat temperamental dan sensitive tapi semenjak ini aku jadi ngerti bahwa semua anak itu tidak sama. Mereka sesungguhnya adalah cahaya hati.
Meski lelahnya bukan main, karena terkadang aku baru berhenti mengajar saat menjelang magrib, lalu langsung menjalankan peran untuk adikku sebagai ibunya seperti mencuci dan menyetrika, lanjut belajar, mengerjakan tugas, dan menulis.

Tapi di samping itu aku sungguh bersyukur, semoga pekerjaan ini bisa menjadi ilmu yang bermanfaat dan menjadi pahala yang akan mengalir ke kuburku kelak, ketika tak ada yang bisa menolongku selain amal jariah dan doa anak yang sholeh. Aamiin…


Pangandaran, 5 September 2013

Putri Nabil
Senin, 08 September 2014 0 komentar

Article of Mukilas: Why We Must Have an Ability in English?


Why Nurul, Nova, and I were choosing to write the article about: the reason why we must have an ability in English? Well, it’s not about we’re in a team of “SEKBID 10”. But, we will tell you the important English for all matter of your life.

We realized, that English is used in all over the world. Although, we realized too if we still keep in Indonesia. Indonesia need the people not just have a good skill in work, more than it, we think, Indonesia need the people whom can explain how rich our country to the world. With Indonesia language? Of course no, because not everybody could speak Indonesia language.

English not just be an advantage for our country. But, the most important is for our selves. We knew that English is one of the international language what used by the majority people in all over the world. Although, many version in speak English, British English and American English for the example.

English can increase our position when we are searching for a job. At least, English can make us easy to get it then from the people whom can’t speak English because nowdays, many companies are searching for a employment in good skill and have a good ability in speak Indonesia language even English.

Beside it, with the world becoming so much closer and more connected, opportunities to travel and explore different parts of the world are more available and, as a result of having studied English, travellers are better able to communicate. In so many parts of the world, English is the common language that is spoken and when you have a command of the English language, travelling and interacting with people of different nationalities can become easier and more enjoyable.


In terms of academia, English is the language most commonly spoken by academics worldwide. Of course, some important research and work occurs in all countries and in a variety of languages, but the vast majority tends to have been conducted, composed and published with the English language as its basis. Academics and scholars that have some knowledge of English frequently find that sharing their ideas and findings with their peers globally is more readily facilitated by their mastery of the English.

5th of September 2014
Putri Nabil
Minggu, 07 September 2014 0 komentar

English Club Project: Practice Our Ability In English Directly at Pangandaran Beach

Amy Victoria Marsh with Me
Many ways to study English. But, I think, the best way to have it, is practice our ability directly. Alhamdulillah, my school, SMA Negeri 1 Mangunjaya supported our good desire for it. With the full facilities from our school, finally, a desire to know our skill in English can realize. Yes. SMA Negeri 1 Mangunjaya, present a direcly ways to do it, with speak to tourists, mix into one, and know about their culture anymore.

One of our easiness because we are in Pangandaran, a new place which full of the place for recreation. Many beautiful place here, like Pangandaran Beach, Karang Nini Beach, Batu Karas, Green Canyon, and many more.

19th of desember 2013, we went to Pangandaran Beach. It was unforgettable and unreplaceable experience. We was practicing our ability in English directly. I thought that my ability in English still basic, even too basic. But, I tried to speak with the tourists.

I was speaking with Amy Victoria Marsh. She is from England, completelly she is from a city of football: Manchester. She was so humble, friendly, and beautiful. I was so glad to share anything in our mind with her. She was appreciated me so much. She also appreciated me as a moslem. She saw my hijab and she said “I am ok with hijab”

She taught me, although we are different, but it couldn’t be a reason to can share anything. Althougt we are different, it doesn’t mean that we are must in war. Because, every religious taught us the same, there’s appreciate the others.

Putri Nabil
(20 Desember 2013)
Kamis, 04 September 2014 0 komentar

Master of Ceremony: Graduation Day of 12th Grade 2012 – 2013

Before it: aku cuma mau bilang, kalau postinganku selama ini sudah ditulis dari satu dan dua tahun yang lalu. Beneran! tapi baru diposting karena dulu belum jago nge-blog (hahaha, terus sekarang jago gitu kamu, Nab?). Ngaco deh :-D
Selain itu, ternyata banyak teman-teman yang sudah sering baca tulisanku di notes facebook. So, I think, it much better I manage my blog again? (Aku gak bohong ih. Ini bukan ke PD an, tapi bener kok kata temen aku heheh)
And i change my style in writing. Oke, tahun kemaren adalah the sadnest year ever buat aku. Dan aku mengubah cara nulis aku yang tadinya dramatis dan tragis sekarang jadi lebih narsis. Hahaha… biar lah, kan kata John Green  “we love stories about teenagers” jadi aku mau fokus aja ke masa remaja aku yang penuh pernak-pernik cerita.Tentang cinta, pengalaman, lomba, berorganisasi, anything I do.

FYI: Now, I choosed to write my moments as flow as water.

*curcol selesai* Makasih sudah dengar curcolan aku ahahaha… #curcol #sebagian #dari #proses #menuju #kedewasaan
Oh ya, seharusnya judul post ini, aku post sebelum Officially: I’m a Student of Pure Science (1). Sungguh, aku belum kena alzhaimer (dan berharap gak pernah kena). Serius, aku cuma lupa. *eh maap curcol lagi* hahahaha…
And… Hap… Hap… Happy reading!!! :)

***

“And after the hardness become easiness..”

Hai!

Aku terkejut banget! Serius, kok bisa? Tapi ini nyata ih. Jadi ada anak kelas 11 manggil aku dan aku harus menghadap guru yang deket banget sama aku, namanya Bapak Agus Galih Priyatna. Dia itu kaya Pembina seluruh organisasi di sekolah. Gaya dia juga “teenager” and funky abis. Tapi jangan salah, kadang dia jahil dan suka ngeledek gitu deh (bikin inget sama mantan, misalnya), terus sering bahas-bahas tentang mantan juga, pokoknya guru ini bikin kita “nyes” lagi, dan kalo gak kuat suka cirembai cai panon, hahaha. Serius, dia tahu betul ceritanya. *soalnya dia jadi saksi kisah cinta banyak murid di sma*! *sungkem ka bapak*
Gak ada pilihan lain. Aku buru-buru menghadap ke si Bapak. Sampai disana, aku tanya gitu Bapaknya,
“Pak, ada apa?”
“Siap gak siap, Bila harus jadi MC bahasa Inggris perpisahan anak kelas 12!”
Mau ga? Mau ga? Mau ga? Mau mau? Mau mau?
Jujur aja. Aku pengen teriak-teriak. Pengen jingkrak-jingkrak. Akuuu mauuuuu.. tapi aku gak pedeee….. tapi takut salah. Ya gimana enggak. Aku bakalan diliat beribu-ribu pasang mata. Soalnya aku mandu acara sih. Dan yang paling takut, karena aku pake bahasa asing. It’s really making me couldn’t sleep without lullaby all night. Hahaha… bener ih! Gara-gara graduation day ini, aku gak bisa tidur sebelum dengerin atau nyimak lagu berbahasa inggris. Aku teriak-teriak, waaaaaaaaaa!!! Aku bakal perform dan unjuk kemampuan berbahasaku di hadapan tiga angkatan! Dihadapan sang mantan *eh* *lupakan* wkwkwkwk
“Ih, naha harus saya atuh, Pak?”aku pura-pura protes hihi, tapi sebenernya protes cuma aksesoris. Dari pertama menginjakan kaki di sekolah ini, aku bener-bener gak mau ngecewain guru yang satu ini. Toh, yang ditawarkan sama dia juga bakal jadi unforgettable experience kan. Bisa naikin challenge aku juga.
“Ya, karena cuma Bila yang bisa.” Wah, meanwhile my ability in english still basic. Aku juga gak paham kenapa itu bisa terjadi. Pokoknya aku juga gak ngerti, karena menurut aku banyak anak kelas 11 yang lebih pantas lah. Jujur banget pengin nolak, tapi… Duh, gak bisa nolak pokoknya mah.
“I’m sorry to force. But, i believe you can do it!”
Terakhir dia bilang begitu. Aku diem. Tapi terharu juga, hahaha… rasanya an honour banget. Dengan suara bergetar aku jawab,
“Thank you for believing me..”

***

H-1 Graduation Day (13 Mei 2013)
Persiapan-persiapan selalu kita lakukan. Mulai dari pamayang – seksi acara (termasuk MC) – seksi konsumsi (padahal aku maunya disini) hahaha, terus seksi apalagi ya… Oh seksi humas, terus banyak lagi deh.
Aku dilatih khusus sama Mom Anny. Guru bahasa Inggris kelas 12 favorit aku. Speaking dan cara ngajar dia bagus banget. Aku pernah dapet opportunity diajarin sama dia, pas dia nunjuk kelas aku buat kelas   percobaan di acara apa gitu (sekali lagi, aku lupa hehehe)  Jadi, I am so proud to learn by her. Although, I was saying words incorrectly haha lol, but she was giving me motivations that “I CAN DO IT!”
Anyway, dari yang firstly, I am not sure. Lama kelamaan, aku jadi yakin dan enjoy it!
Nah!

Wah, aku lupa bilang ya! Aku nge-MC besok bareng Sevah, temen satu angkatan dari kelas X-1.

***


Dan….
Graduation day is really coming………
(14 MEI 2013)
Aku masih gak percaya kalau hari itu datang!
Dan semuanya dimulai. S E M U A N Y A. Dan bayangin. Aku dan Sevah yang memandu acara ini. Semuanya diutamakan. Pokoknya enak juga deh. Bukan hanya nge-MC tapi aku juga bisa ngeliat acaranya secara deket banget.


Oh ya, ini foto pamayang kita (penari-penari yang mengiringi upacara adat)

Bismillah adalah penguat. Aku gak bisa nyebutin nyebutin acaranya satu persatu. Tapi, semakin masuk ke acara, I really forgot my fearness. I really enjoyed my job. So, begitulah ceritanya.
Dimulai dari pembacaan ayat suci al-qur’an, terus penyambutan kepala sekolah pake degung dan personil upacara daerah yang lainnya, dan masuk ke acara inti sampai penutup. Totally, I did it professionally. Beside, I looked the difference between this beautiful village and my old city.

Aku bersyukur akhirnya bisa nerima tinggal disini. Masyarakat yang berbudaya dan gak lupa sama asal usulnya. Dari sini aku bisa belajar banyak hal bahwa “janten jalmi modern nu teu hilap kana budayana” emang penting banget. Because, it made you extraordinary. Selain karena budaya yang membedakan kita. Ternyata budaya juga yang menghidupkan segala yang mati karena kemodern-an.
Semula aku gak bisa apa-apa, disini aku bisa jaipongan, angklung, main gitar, dll. *kenapa ini kata-katanya jadi serius banget ya* hehe
Jadi, nyesel gak Nab pindah kesini?
Enggak, karena dari sini aku belajar, sesuatu yang baru dan betul-betul ekstra effort for making it come true (soalnya jujur, aku sama sekali gak punya bakat di bidang seni) T_T HAHAHA, aku ngandelin keuletaan aja.
Dan yang paling penting,

“YUK JANTEN JALMI MODERN NU TEU HILAP KANA BUDAYANA” *quote sunda ini disponsori Bapak, Ridwan Kamil* hehehe

Special belated congratulation for: my senior brothers and sisters in 12th grade. Hope, the success always follow you up. And see you be a great people in the future :)
From: your junior (Nabil)


Ciamis, 15 Mei 2013
Selasa, 02 September 2014 2 komentar

Seriously: I'm Being a Part of Them!


“Everybody think how steps to change the world. But nobody think how steps to change their selves.”

***

Warning: kebanyakan dari isi postingan ini adalah  curcol. *mohon tidak meng-close tab jika belum selesai* hehehe…
.
.
.
Assalamu’alaikum, para jagoan ilmu!
Wah, apa kabaaaar semua? Gimana udah ikhlas kan nerima takdir yang menyapa? semoga sudah berlapang dada ya nerima penjurusan haha. Karena aku juga sedang berusaha untuk ikhlas dan menikmati hari-hari kok. It’s no matter wherever you stay, but the most important is what you do there.
Begitu…
*padahal mah abis mewek* wkwkwk
Ah, sudahlah.. aku ingin bercerita tentang kejutan-kejutan kecil tapi sangat give the big impact buat hidup aku ke depan. Sure. Ini unpredictable. Jabatan yang sebetulnya gak aku mau, tapi justru malah aku syukuri setelah kedatangannya. Jadi gini…
Eh tapi mau curcol lagi? Huahahaha *boleh kan?* (nanya malu-malu) Oke… boleh yaaaa? *memohon kepada angin* Jadi gini ceritanya…
Setelah aku masuk IPA. Aku langsung sms guru aku, “Pak, Nabil boleh ya masuk IPA 2?”(ini emang gurunya boleh dibilang cs lah sama aku) cik tebak, kunaon abdi teh hoyong dimasukkeun ka IPA 2? Serius, aku teh gak bohong dan ada saksinya!! Hahaha.. serius.. sungguh… ini bukan masalah mantan yang juga ada di kelas IPA 2 lho. (Nabil modus!) Gak. Serius aku gak modus. hahaha... Tapi, dari jamannya guru aku yang aku mohon-mohonin itu, kelas IPA 2 memang jempolan. Kelasnya orang tenar sih sebenernya (huahahahaha) yaaa, aku mau dong jadi bagian dari mereka :D *MAAFIN KENORAKKAN SAYA*
YA! Emang n o r a k banget ya alasan mau ada di kelas IPA 2 itu! Ah, terserah aku dong. Norak kan juga pilihan :p terus, abis aku mohon-mohon gitu, aku mendapat balasan sms! Wah, berarti keinginan aku direspon kan, aku mengumpulkan rasa optimis yang tadinya sempet hilang karena dari jaman dahulu kala juga, setiap juara umum pasti tempatnya di kelas IPA 1 L
Setelah aku buka smsnya, wah aku kecewa berat! Beneeeeeeeeer! Ini aku bete banget karena jawabannya “Gak.” Untuk kesekian kalinya aku gak bisa ngedapetin apa yang aku mau. Jujur, aku sempet nangis loh. Karena ya ampuuuun, aku mau banget masuk kelas IPA 2.
Tapi ya mau gimana kan? Da aku mah apa atuh. Jangankan mau masuk IPA 2, mau masuk ke hatinya aja susah *dijewer ibu* hahahaha.
Dan pas lihat papan pengumuman (lagi) di hari pertama masuk. Aku menyayangi mataku yang memang sudah berkurang fungsinya :’) agar tak terlalu lelah mencari. Jadi aku langsung aja melihat ke daftar absen kelas IPA 1: WAW, BENER KAN AKU ADA DISITU! Aku juga ngelihat calon-calon teman-teman sekelasku. Sambil ngurut dada, aku bilang: kalau masuk di IPA 2 bisa numpang tenar, kalau masuk IPA 1 bisa disangka orang pinter. Alhamdulillah yah sesuatu… (kata Princess Nabil)
Sudah begitu aja sih ceritanya. Tapi Allah mau ngasih hadiah lagi buat aku, tadinya aku berpikir hmmm gimana ya? Tapi akhirnya aku terima. Aku coba. Begini ceritanya…
Anisa berlari tergopoh-gopoh mendekatiku. Badannya yang besar dan sedikit gembul semakin bergerak-gerak lucu ketika berlari.
Terus dia semakin mendekat.
Mendekat.
Dan mendekat.
Anisa: “Nabiiiiiiiiiil!”
Aku: “Iya, Nis. Ada apa? Ya ampun, kita baru belajar di kelas yang berbeda sehari loh. kamu udah nyariin. Kamu kangen ya sama aku?” aku mulai narsis.
Anisa: *dia sewot* wkwkwkw… mulutnya monyong-monyong gitu. Gak terima. Ih, padahal mah kalau kangen ngaku we ya. Jangan malu-malu gitu. “Eh, narsis banget lo, ewh!”
Aku: “Yaudah, ada apa sih?” aku mulai gak sabar.
Anisa: “Please, bantuin aku!”
Aku: “Wah, bantuin apa? Nyomblangin kamu jadi pacarnya si “itu” *sensor* atau jadi tim sukses kamu biar jadi ketua osis?” aku to the point aja. Soalnya aku orang yang gak suka bertele-tele. Itu bukan mau ngasih kejutan. Tapi, rasanya mau aku makan! *serius, aku itu orang yang gak sabaran*.
Kecuali nunggu kamu kok, aku sabar :’) *ehhhhh* *dikurung ibu*
Anisa: “Nabil pinter tapi bloon nih!” kata dia sadis. Wah mendengar seperti itu, aku ngaku sih emang bloon L tapi kan kata dia pinter. Jadi yang bener yang mana? TT_TT pinter atau bloon?
Anisa: “Bukan! Aku kan masih jadi wakil ketua osis dan sebentar lagi kan demo. Tapi Nabil udah terpilih jadi anggota OSIS!”
Hah? Osis?
Osis itu yang suka digoreng? ITU SOSIS! HAHAHA
Osis itu yang kaya tongkat buat foto-foto? ITU TONGSIS.
Oh, OSIS itu yang dialami kupu-kupu? Haaaah? Apaaan? METAMORFOSIS! Wkwkwk, jauh amat yaaaa*MAAFIN YA*
Terbelalaklah mata aku. Gimana bisa? Aku gak bohong. Aku gak pernah mendaftarkan diri jadi anggota OSIS disini. Seumur hidup pun, aku sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan organisasi yang selalu diplesetin jadi OSIS = Organisasi Siswa Eksis itu. Sungguh. Ini pertama kalinya.
Aku masih sempat-sempatnya bercanda. KETAWA-KETAWA, kalau bisa foto-foto. Wkwkwkw. Engga deng. Aku memasang tampang berpikir keras aja,
“Aduh aku jadi apa emang? Jadi objek pelengkap penderitaan?” Anisa buru-buru menukas, “Ya enggak lah, pokoknya OSIS lagi merekrut anggota yang siap kerja lahir dan batin. Bukan cuma mau eksis.”
Eh serius. Denger kata eksis, aku langsung peka. Padahal itu bukan kode ya, ih si Anis ngertiin gue banget deh *kataku tapi di dalam hati yang paling dalam*.… “Wah, aku kan masuk IPA 2 mau eksis. Tapi, mau belajar juga kok -_- terus gak bisa masuk situ, mungkin ini hadiah yang Allah kirimkan. Bukan cuma eksis sih. Mungkin kalau masuk IPA 2, eksisku bernilai negative. Tapi kan ini osis, masa iya aku cuma mau numpang eksis? Pasti aku dituntut untuk jadi orang yang tanggung jawab dan open minded.”
Aku terus-terusan berpikir, jadi bener kalau orang-orang sering ngomong kaya gini,
“Allah never gives what you want, But He gives what you need” kali ya… Iya sih bener juga. Soalnya memang bener. Absolutelly, I am not doubt again.
“Gimana, Bil?” tanya si Anis ngagetin aku yang lagi terus-terusan mikir hehehe, aku jawab apa adanya,
“Aku gak bisa nis, aku gak punya pengalaman berorganisasi.” Ucapku jujur. Iya, aku emang gak pernah ikut apapun di SMP atau SMA. Cuma eskul mathematics atau sains club aja. Anis ketawa-tawa. Terus aku sebel. Soalnya aku lagi ngobrol bener-bener diketawain -__-
“Udah, pokoknya kamu harus masuk.” Aku berontak. Ni orang maksa bener ya -__- cuma aku diem aja dalam hati, soalnya dia gitu-gitu ketua osis aku nantinya. Bisa-bisa aku dimata-matain kan. Disangka gak setuju sama kepemimpianan dia, terus aku ditangkep dan diasingkan ke kandang embe. Aku galau…
“Ya, terus aku mau jadi apa di OSIS?” tanyaku. Anis berpikir-pikir,
“Ketua Sekbid 10.” Kata dia sambil senyum. Sumringah bener mukanya. Beda 180 derajat sama aku yang dipaksa-paksa hehe. Sekbid apaan lagi?
“Maukan jadi seksi bidang 10?”
“Ketua seksi bidang 10? Gak mau ah, Aku mah maunya seksi sekali, Nis.” Ucapku ngaco. Wkwkwkwkwk… aku jawab begitu. Bercanda. Abis aku bener-bener shock dapet mandat begitu. Aku udah mikir-mikir kalau jadi OSIS, harus rapat, sibuk ini itu, ngurusin MOS, mempertanggung jawabkan proker kita di MUKILAS, siap-siap di bully, siap-siap untuk tenar tapi full of responsibility. Aku mikir begitu.
“Jadi nanti aku kerjanya ngapain aja?”
“Kamu jadi ketua Sekbid 10, yang khusus ngurusin komunikasi dan informasi dalam bahasa Inggris.”
“Wah, kamu salah nunjuk. Kamu nunjuk aku seakan-akan aku istrinya Brad Pit deh, Nis. Aku gak jago bahasa Inggris.” Emang ada hubungannya? Jelas ada! Mana bisa Brad Pit komunikasi sama aku dalam bahasa Indo. Iya kan? Hahaha… Aku masih memelas (supaya enggak dimasukkin ke OSIS) karena jujur, aku gak siap. Bertahun-tahun aku menikmati hidup kaya gini. Kalau kata mahasiswa mah kupu-kupu, alias kuliah pulang-kuliah pulang. Aku juga sepu-sepu… sekolah pulang – sekolah pulang.
“Apaan? Suka merendah begitu deh.”
“Enggak aku beneran.”
“Pokoknya harus!”
Aku nyerah! Fix. Aku kalah dan harus mau. Tapi aku pas itu mikir juga dalam hati kok, aku kan sering kesepian di rumah. Jadi aku harus memperbanyak kegiatan. Oke. Akhirnya aku mau.
“Yaudah. Tapi kamu bantuin aku loh ya!” aku mewanti-wanti.
“Sip. Pokoknya kamu pasti bisa.” Dia udah kaya cheerleader deh ngasih semangatnya. Abis sambil joget-joget gitu. Apa memang tubuhnya yang selalu bergoyang? Hehe..
Setelah Anis meninggalkan aku. Aku masih terpaku…
Jalan Tuhan memang penuh liku. Aku baru mengikhlaskan apa yang tak bisa aku dapat. Tapi, kurang dari satu jam, Tuhan memberiku alternative untuk bisa menjadi seperti yang aku mau (tentu dengan tujuan dan maksud yang lebih baik)
Sederhana…
Tapi semua orang pasti ingin dikenal. Aku ingin tenar. Dan jalan menuju tenar seperti ini yang telah aku pilih.
Pada akhirnya aku betul-betul harus bekerja keras, bukan apa-apa… Mengajarkan bahasa baru ditengah mengeraknya bahasa daerah pasti akan lebih sulit diterima dan penuh perjuangan. Tapi, dimana ada kemauan pasti disitu ada jalan.
Literally, Tuhan mengajarkanku cara untuk tenar yang penuh peluh dan air mata (i am sure) ini pasti terjadi pas LDK nanti!
Thank God!

Nabil

16 Juli 2013
 
;