Kamis, 18 Oktober 2018

The simplest ways to inspire others

Sambil nungguin unduhan pustaka pendukung skripsi, aku sekalian blog walking. Kalau nggak ke annisast, gracemelia, innnayah, atau bandungdiary. Suka dan betah aja blog walking ke blog-blog ini, mereka ini perempuan-perempuan milenial nan multitalent yang sometimes remember me untuk tetap ngeblog, nulis, atau menyelesaikan skripsi tapi nggak lupa untuk tetap hidup waras dengan menjalankan hobby seperti fotografi, kulineran, painting, dan lain-lain. Empowering woman. Karena simple ways kayak gitu, bisa bikin perempuan-perempuan lain di luar sana berdaya dan produktif.
Sejak menulis blog dari 8 tahun yang lalu (tapi aktifnya baru 5 tahun yang lalu sih), terus resmi jadi penulis novel (meski anak-anak), dan banyak membagikan cerita di facebook, twitter, juga ask.fm (now, instagram), jujur, aku kayak banyak dapat pesan pribadi yang bilang “inspiratif banget” sih. Dan tidak dipungkiri kalau aku senang! :D ya senang saja, karena sharing dan curhatan aku selama ini diapresiasi banyak orang. Dan aku sangat berterima kasih :’)
Meski belum kayak mereka yang pengalamannya udah buanyak banget, mulai dari mengurus anak, suami tapi tetap produktif, belum lagi ada yang kerja jadi jurnalis, menjadi ibu dari seorang anak berkebutuhan khusus, keren banget. Dan aku masih jauh lah dari itu semua.
But, i will get there. Karena bener tuh kata kak annisast, aku kan bukan pendiri GoJek, pemilik Google, atau penerima Nobel yang bisa bikin sesuatu yang gimana gitu buat orang lain. Tapi, siapa tau sharing yang aku tulis di blog bisa bermanfaat ya kaan. Lagian, ketika kita mau menginspirasi nggak harus kok secerdas Einstein atau seinovatif Steve Jobs. Dimulai dari hal kecil, aku kira semua orang waras bisa melakukannya selagi dibiasakan. Gimana caranya?

Be nice.
Ilmu yang aku dapat karena pengalaman pribadi sih. Selain itu, aku menyadari dan merasakan betul kalau perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan juga dari ayat al-quran (Ar-Rahman ayat 60). Dulu, aku tuh suka nggak ngerti sama orang yang dibaikin tapi malah bales dengan kejahatan. Tapi semakin dewasa, kita kan semakin mikir ya. Ya, emang manusia begitu, makanya kalau sudah melakukan kebaikan, yang aku lakukan sekarang agar nggak kecewa ya lower expectations.PR banget buat aku untuk melakukan ini tapi tetap harus be nice. Lagian apa sih untungnya marah-marah? Benar sih kata si Abang, kalau perempuan itu marah-marah lebih banyak nggak mutunya. Dibilang begitu, aku tersinggung dong hahaha. Apalagi kalau dibilang marah marah nggak mutu kita dianggap hiburan buat kaum lelaki. Get it? Nyebelin kan? Daripada maksud hati marah buat narik perhatian nggak sampai, jadi sampai sekarang aku berusaha buat lebih kalem aja sih.
  
Tapi, emang berbuat baik ke semua orang emang nyenengin sih. Bilang terima kasih ke ibu warteg, ke abang gojek, senyum “tulus” kalau ketemu dosen, adik tingkat, OB di kampus. Beneran sehappy itu! Tapi kalau level kamu lebih tinggi, boleh kok dengan sering-sering memberi pujian. Entah itu kepada mbak indomart, mbak yang jualan your tea, penjaga parkir di tempat makan, semuanya dipuji dengan entah warna jilbabnya yang lucu, mukanya yang lebih cerah dan bahagia, terus senyumnya yang berseri-seri.
  
Mendengarkan dengan baik dan merespon dengan antusias.
Setuju kan nggak semua pembicara yang baik bisa jadi pendengar yang baik juga? Sebenernya seni mendengarkan dengan baik penting banget bukan hanya untuk hubungan orang tua dan anak, tapi juga pasangan dan pertemanan. Nggak enak kan kalo punya temen ngobrol yang flat. Ya sebisa mungkin antusias lah.

Oh iyaa? Masaa? Wah baru denger!

Meski nggak mudah sih, apalagi kalau lagi kesel wkwk. Maunya pasti ngedebat mulu. Udah gitu pasti jadinya ngegas padahal hanya masalah yang terkadang sungguh receh. Aku masih belajar sih wkwk. Abisnya suka kesel sama orang yang ngotot. Hehehe. Tapi kalau kayak gitu gimana bisa jadi orang yang mengispirasi kalau nggak usaha untuk diem mah.

Akui kekurangan diri
Benaran ini nggak susah, tapi masalah percaya diri dan gengsi aja sih. Yaudahlah, akuin aja kita juga pernah frustasi, pernah depresi, pernah ngerasain sakitnya ketika jatuh, pernah lebam-lebam. Sekarang ya ngaku aja, nggak punya duit makan di mcd tinggal makan di angkringan. Terus juga terus terang meski proposal udah beres, harus ada harga yang dibayar dengan tangis, atau mungkin dengan bully an orang. Orang tetap appreciate ternyata, ya karena itu semua manusiawi.

Kalem
Nah, kalem. Belajar dari sejak menginjak umur 18 tahun. Lol. Gampang-gampang susah. Kadang so nais kadang bringas. Tapi intinya nggak perlu lah marah marah sekarang, udah capeeek energi abis. Udah nggak ada energi aku tuh buat marah marah. Mending sekarang ngalah aja, kalau enggak nunggu besok buat diobrolin. Kalau malam udah capek, masuk angin, laper. Yowis tinggal tidur.

Sharing
Ini sih yang paling penting. Sharing is caring itu benar banget. Nyatanya aku juga mulai ngerti antara sharing sama pamer karya. Tapi sih yang jadi note disini, pamer karya tidak salah dan sangat diperbolehkan (terserah mau setuju apa enggak ya) wkwk. Kalau pamer makanan atau bepergian, nah kalau aku sih punya batasan dan prinsip membagikan hal-hal seperti ini.
                                             
Just focus on your goal.
Pokoknya ini nih yang jadi pedomanku. Bagiku, orang-orang yang nggak rese dan nggak gampang nyinyirin hidup orang lain itu inspiring banget! Ya udahlah ya, mari fokus ngerjain skripsi, fokus bahagiain orang tua. Intinya fokus ke hidupnya tanpa menyakiti hati orang lain entah sengaja atau tidak sengaja.

Sama aja kaya orang yang kita punya pandangan apapun terus dia juga punya pandangan yang berbeda, its ok to be different, dan santai-santai aja tuh, nggak baper dan tetap berteman sama kita.

Yaudah gitu aja. Wkwk.

So be nice, you never know, whether you try not, you can inspire others, too! (annisast 2018)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;